Media Informasi Masyarakat

Pengguna QRIS di Bali Tembus Satu Juta

Semarapura, Baliglobalnews

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Erwin Soeriadimadja mengatakan masyarakat yang menggunakan pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Bali tembus 1 juta pelanggan.

“Pengguna QRIS di Bali telah melebihi 1 juta pengguna atau tumbuh 27,6 persen. Dan, salah satu inisiatif Bank Indonesia (BI) mendorong ekonomi digital di tengah menggeliatnya pariwisata Bali,” kata Erwin didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali GA Diah Utari dalam acara Ngeraos Sareng Media dan Capacity Building, di Klungkung, pada Jumat (13/9/2024).

Untuk transaksi QRIS, kata dia, mencapai 7,6 juta transaksi dengan nilai nominal di atas Rp1 triliun atau tumbuh 137 persen secara yoy. Sedangkan jumlah merchant yang menyediakan QRIS sudah lebih dari 850 ribu.

Dia mengatakan akselerasi penggunaan QRIS ini cukup tinggi dan perlu kita sambut untuk kemudahan transaksi pembayaran. Perkembangan digitalisasi QRIS juga diikuti perkembangan di indikator sistem pembayaran lainnya yang nontunai. Seperti penggunaan kartu kredit, BI Fast serta penggunaan platform e-Commerce yang harus dijaga dan pertahankan untuk menuju sebuah perekonomian yang efisien.

“QRIS ini bertujuan untuk menyederhanakan, mempermudah dan juga memberikan kenyamanan dalam bertransaksi dengan pembayaran digital di seluruh Indonesia, bahkan di beberapa negara,” jelas Erwin.

Dia menegaskan Bank Indonesia juga berkomitmen untuk terus mendorong digitalisasi di Bali. Seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini sudah terintegrasi dengan sistem digital, termasuk dengan penggunaan QRIS standar yang mendorong transaksi elektronik. Erwin menyebut Bali sebagai digital island yang siap menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. “Bali juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,36%, melampaui rata-rata nasional dan menempatkan provinsi ini dalam jajaran tujuh besar ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia,” katanya.

Selain itu, Erwin menuturkan terkait pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II-2024 sebesar 5,36 persen, masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional 5,05 persen. “Ini merupakan capaian yang sangat bagus. Inflasinya juga masih terjaga di level 2,7 persen dan masih dalam koridor inflasi nasional,” katanya.

Sementara GA Diah Utari mengatakan kedatangan wisatawan ke Bali sudah hampir kembali ke angka sebelum pandemi, yang memperkuat sektor pariwisata di daerah ini. “Pariwisata, masih berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Bali dengan cakupan sekitar 41 persen,” katanya. (bgn008)24091307

Comments
Loading...