Pemulihan Ekonomi Bali Harus Penuh Kesabaran Ditengah Pandemi Covid-19
Denpasar, Baliglobalnews
Pemulihan ekonomi Pulau Bali yang saat ini berupaya bangkit, diharapkan dapat dilalui dengan penuh kesabaran. Mengingat angka kasus covid-19 tercatat fluktuatif, jelas sangat berdampak besar terhadap sektor pariwisata Pulau Dewata yang menjadi nafas perekonomian masyarakat Bali.
Hal itu dikatakan, Deputi KPwBI Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda dalam acara obrolan santai BI bareng media (Osbim), di Sanur, Denpasar, Selasa (27/7/2021) yang berharap masyarakat tetap kreatif dan optimis dalam mencari peluang bisnis ditengah pandemi.
“Tetap optimis dan tetap bersabar dalam memulihkan ekonomi Bali. Dimana, salah satu sektor-sektor potensial yang bisa diambil untuk menumbuhkan ekonomi saat ini dengan cara jual beli online atau bisnis informasi dan komunikasi dalam jaringan,” katanya.
Kemudian, geliatkan kembali sektor pertanian dan akmamin yang masih minim digarap, dan dapat dipasarkan lewat media digital. Kemudian, sektor kontruksi yang kian positif, dimana beberapa proyek pembangunan di Bali yang akan dimulai dalam waktu dekat.
Meski catatan Bank Indonesia pertumbuhan ekonomi di Bali mengalami minus Tahun 2020,dimana tercatat pada triwulan satu (T1) mengalami -1,2 yang kemudian triwulan dua (T2) menjadi -11,06 yang berlanjut triwulan tiga (T3) kembali -12,32, hingga triwulan empat (T4) menjadi -12,21 dan dan pada Tahun 2021 pada triwulan pertama -9,8.
Namun, optimistis ekonomi akan pulih secara perlahan. Pemerintah provinsi Bali juga terus berupaya memulihkan pariwisata Bali lewat sertifikasi CHSE dan dana hibah pariwisata.
Selain itu, pemulihan pariwisata Bali jangka panjang juga telah dipikirkan lewat “refocusing”, menuju Quality tourism, maritime, medical, MICE, Nomadic Tourism, yang nantinya bermuara menggaet pasar pariwisata berkualitas.
Upaya pemulihan pariwisata jangka pendek juga telah disiapkan, dimana salah satunya mendatangkan wisatawan dari UAE dan Singapura.
“Ini sudah dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah dengan membuat tiga zona hijau di Nusa Dua, Sanur dan Ubud, tapi pembukaan ini tertunda seiring dengan masih tingginya kasus covid-19 di Bali,” tuturnya.(BGN008)21072733