Pelatihan Kepemimpinan Yowana Niti Sarira III Tahun 2020
Mangupura, Baliglobalnews
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, menghadiri sekaligus membuka acara Yowana Niti Sarira III Tahun 2020 dengan ditandai pemukulan gong di Ruang Kertha Gosana Puspem Badung, Jumat (25/12). Turut mendampingi Anggota DPRD Badung, Ni Luh Gede Rara Hita, Dewan Pembina dan Penasihat Teruna Hindu Darma (THD) Bali.
Wabup Suiasa sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh THD Bali yang mengambil tema ”Pendidikan Karakter Berbasis Kebudayaan”. Sebagaimana diketahui pada era globalisasi di mana seolah dunia tanpa batas dengan derasnya arus informasi yang memudahkan untuk mengakses kebudayaan dari berbagai negara.
”Kemajuan teknologi dan informasi mengantarkan kita semua pada peradaban yang lebih maju, namun demikian tentunya kita juga harus mewaspadai dampak negatif yang dapat ditimbulkannya, sehingga tidak akan kehilangan identitas atau jati diri sebagai suatu bangsa serta mencegah terjadinya degradasi atau dekadensi moral,” katanya.
Wabup Suiasa mengatakan ideologi adalah inti pokok karakter suatu bangsa, karena ideologi itu merupakan hasil perjuangan dari para pahlawan bangsa. Untuk itu, Wabup mengajak generasi muda Hindu untuk berpegang teguh melestarikan ideologi dan karakter bangsa, sehingga bangsa Indonesia akan selalu berdiri kokoh sampai kapanpun juga.
”Dengan memandang pendidikan karakter sebagai salah satu faktor penting yang mendukung kemajuan pembangunan sumber daya manusia, pemerintah pusat telah menerbitkan perpres tentang penguatan pendidikan karakter merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko Widodo dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan penguatan pendidikan ini terintegrasi dalam gerakan Revolusi Mental yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak untuk menjadi lebih baik,” katanya.
Wabup juga mengajak generasi penerus bangsa untuk mewaspadai setiap gerakan oknum-oknum yang ingin memecah belah persatuan dengan merongrong ideologi bangsa dengan paham-paham yang hanya menguntungkan segelintir kelompok masyarakat. ”Sebagai generasi penerus anak- anak muda harus kokoh menjaga karakter dan ideologi bangsa dari pengaruh paham yang ingin merongrong keutuhan NKRI,” tegasnya.
Dia menyebutkan ada lima nilai- nilai utama dalam penguatan pendidikan karakter yakni religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong,dan integritas. ”Nilai-nilai ini ditanamkan dan dipraktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui dan disadari pentingnya pendidikan karakter bertumpu pada nilai-nilai kebudayaan yang kita miliki sendiri,” katanya.
Sementara Ketua umum Teruna Hindu Darma Bali, I Gede Bendesa Darmayana, mengatakan kegiatan pelatihan kepemimpinan Yowana Niti Sarira III THD Bali mengusung tema ”Pendidikan Karakter Berbasis Kebudayaan” yang diikuti sekitar 50 orang. Di mana dalam organisasi ini pemuda bergerak di bidang seni, tradisi dan budaya.
”Anggota dari THD Bali ini dari seluruh pemuda di Bali dan juga mahasiswa di Bali, pemuda-pemudi yang lain boleh ikut gabung untuk bersama-sama melestarikan warisan para leluhur kita di bidang tradisi seni dan budaya Bali,” ungkapnya.
Penasihat THD Bali, I Made Damriyasa yang juga Rektor UNHI, menilai kegiatan itu penting untuk membangun semangat loyalitas yang diwariskan oleh leluhur. ”Karena itu, saya sangat bangga dengan anak-anak muda yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan adat budaya dan tradisi Bali yang kita miliki sebagai kekayaan intelektual penerus umat Hindu kita di Bali,” katanya. (bgn003)20122509