Ny. Koster Ajak Warga Nusa Penida Ubah Mindset: Sampah Harus Selesai di Sumbernya
Semarapura, Baliglobalnews
Duta Percepatan Penanganan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Provinsi Bali Ny. Koster menyerukan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga agar dapat diselesaikan di sumbernya. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi Percepatan PSBS dan Pembatasan Sampah Sekali Pakai di Balai Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, pada Rabu (12/11/2025).
Ny. Koster menjelaskan bahwa gerakan PSBS merupakan bagian dari gerakan palemahan kedas untuk menjaga kebersihan lingkungan Bali dari hulu hingga hilir. “Saya hadir di sini sebagai Duta PSBS. Ini adalah kecamatan ke-51 yang kami sambangi. Target kami, November selesai sosialisasi, Desember evaluasi, dan tahun 2026 sudah masuk tahap monitoring,” katanya.
Dia mengingatkan masyarakat agar tidak mengulangi kesalahan seperti yang terjadi di TPA Suwung, Denpasar, yang menampung sampah dari empat kabupaten/kota selama puluhan tahun hingga menggunung setinggi 35 meter. “Empat kabupaten/kota membuang sampah di lahan 32 hektare di Suwung. Itu menjadi gunung sampah yang kini menjadi musibah lingkungan dan kesehatan. Apakah kita mau hal itu terjadi di Nusa Penida? Tentu tidak,” tegasnya.
Dia menegaskan bahwa penanganan sampah harus berlandaskan regulasi yang sudah kuat di Bali, antara lain Pergub No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, serta Pergub No. 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. “Regulasi ini sudah ada, tapi tidak cukup hanya di atas kertas. Kita perlu implementasi nyata dengan gotong royong pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Ny. Koster mengajak masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap sampah bukan sekadar dibuang, melainkan diolah agar bernilai guna. “Sampah bukan lagi barang buangan. Kalau dibiarkan, membusuk dan menimbulkan penyakit. Tapi kalau dikelola, bisa jadi pupuk organik yang menyuburkan tanah,” katanya.
Dia menyampaikan konsep pengelolaan sampah organik di sumber melalui komposter serta sistem teba modern yang menggunakan mikroba cair untuk mempercepat penguraian. “Cairan dari komposter itu bisa jadi pupuk cair, tanah jadi subur tanpa bau busuk. Mari kita ketuk kesadaran masyarakat agar menyelesaikan sampah di sumbernya,” ujarnya.
Sementara sampah anorganik, kata dia, harus dipilah dan diarahkan ke TPS3R untuk diproses lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan.
Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung Ny. Satria menegaskan bahwa persoalan sampah menjadi program prioritas yang sangat mendesak di daerahnya. “Saya berharap Bapak/Ibu melaksanakan apa yang disampaikan Ibu Duta PSBS di rumah tangga masing-masing, dan menularkannya ke lingkungan sekitar. Mari kita wujudkan Klungkung yang bersih dan sehat,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Duta PSBS Kabupaten Klungkung melalui Surat Keputusan Bupati Klungkung, dan telah menggerakkan aksi bersih-bersih di seluruh kecamatan bersama kader TP PKK dan masyarakat desa.
Sementara Camat Nusa Penida I Kadek Yoga Kusuma menyampaikan bahwa Nusa Penida terdiri atas 16 desa adat dan 180 banjar dengan dominasi mata pencaharian di sektor pariwisata. “Kami terus berupaya mengembangkan pengelolaan sampah berbasis sumber, termasuk menggandeng komunitas seperti Lembongan Recycling. Informasi dan sosialisasi hari ini akan kami teruskan kepada seluruh masyarakat,” ucapnya. (*/bgn003)25111212

