Media Informasi Masyarakat

Menteri Kesehatan Tinjau Lokasi WGS Didampingi Rektor Unud

Denpasar, Baliglobalnews

Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, didampingi Rektor Unud, Prof. I Nyoman Gde Antara, meninjau lokasi penempatan Whole Genome Sequencing (WGS) di Skill Lab Fakultas Kedokteran Kampus Sudirman Denpasar, Jumat (25/3).

“Kementerian Kesehatan akan memberikan hibah peralatan WGS kepada Unud. Dalam hal ini Fakultas Kedokteran melalui kolaborasi dengan RSUP Sanglah Denpasar. Dimana, Saya berharap besar dukungan perguruan ttingg (Unud) bersama-sama meningkatkan derajat kesehatan,” ucap Menkes.

Kunjungan Menkes turut didampingi Dekan Fakultas Kedokteran dan Jajaran serta Direktur RSUP Sanglah Denpasar. Dimana, kunjungan diawali dengan peninjauan lokasi penempatan alat di Skill Lab yakni di lantai 4, yang dilanjutkan dengan diskusi di Ruang Pertemuan dr. AA Made Djelantik FK Unud.

Menkes juga menceritakan sekilas terkait kedatangan alat ini di Bali, yang berawal dari kunjungan ke Bali yang diterima Raja Ubud. Dimana, sejarah pariwisata di Bali berawal dari Ubud dan kini akan memulai industri kesehatan di Bali.

Dia menjelaskan sekilas mengenai genome sequencing dimana sudah dibeli 18 alat yang akan disebar keseluruh Indonesia dan salah satunya Bali.

“Alat ini sangat seksi bagi seorang peneliti dan ini merupakan alat baru dan prioritas utama Kesehatan, seperti penanganan stroke, cancer, infeksius dan lainnya,” ucap Menkes.

Terdapat lima penelitian yang akan didorong, dimana jika di BRIN hasilnya berupa jurnal, sementara di Kemenkes berupa kebijakan dan layanan. Menkes juga menyampaikan bahwa, pihaknya tidak hanya akan memberikan alat saja namun reagennya juga akan dibiayai dan diharapkan fokus ke treatment baru bagi penyakit.

“Penelitian yang akan dilakukan fokusnya ke produk layanan. Kemenkes sudah membagi-bagi centernya dan penelitinya agar fokus ke bidang-bidangnya,” tegasnya.

Menkes juga ingin membangun ekosistem start up, dengan membangun perusahaan berbasis bioteknologi, dimana akan dirombak sedikit mekanisme pembiayaannya. Dan tentunya, hal ini butuh dukungan pimpinan universitas, untuk membangun ekosistem penelitian lebih baik. Sehingga, tidak sepenuhnya menggunakan anggaran negara.

“Keberadaan alat ini, mudah-mudahan ada yang bisa membawa kita ke tataran yang berbeda kedepannya,” ucapnya.

Dalam kunjungan ini Menkes juga diskusi dengan Tim SDM yang ditugaskan untuk mengawal Whole Genome Sequencing ini yang dipandu langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unud Dr. Komang Januartha Putra Pinatih terkait teknis ke depan setelah alat tiba. Dia mengharapkan dengan alat ini peneliti di Indonesia tidak kalah dengan peneliti dari luar negeri.

Whole genome sequencing adalah metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus dan manusia. Genom adalah materi genetik yang tersusun dari DNA.

Sementara, Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara, melaporkan keberadaan Tim Unud yang berkolaborasi dengan RSUP Sanglah, berkaitan dengan hibah alat genome sequencing.

“Saya mengapresiasi kepada Kementerian Kesehatan atas hibah alat ini. Yang diharapkan bermanfaat di bidang layanan serta berdampak positif bagi layanan masyarakat melalui RSUP Sanglah. Bagi Unud sendiri tentunya berdampak untuk meningkatkan jumlah publikasi dan karya ilmiah,” ucapnya.

Pasalnya, selama ini banyak peneliti yang harus mengolah data terutama yang berkaitan dengan genome sequencing dengan mengirim sampel ke luar negeri.

Dengan keberadaan alat ini jadi memudahkan hal itu dan publikasi akademis bisa ditingkatkan. Sebelumnya kita sudah sempat menerima kunjungan dari Tim Kemenkes dan kita sudah siapkan SDM untuk mengawal hal ini.

Alat-alat yang berkaitan juga sudah dikoordinasikan sehingga mendukung pengoperasiannya. Alat ini akan ditempatkan di Gedung Skill Lab, dimana dari segi lokasi ada di Unud namun akses sepenuhnya untuk rekan-rekan di RSUP Sanglah.

“Manakala alat ini sudah tiba, kami akan back up dengan daya dan perubahan lay out ruangan. Jika segala sesuatunya sudah lengkap akan langsung di instalasi. Genzet juga sudah disiapkan dan disertai training untuk SDM, dan apabila sudah siap semuanya bisa segera dilakukan uji coba, sehingga bisa dimanfaatkan seluas luasnya,” ucapnya.

Rektor juga mohon arahan dari Menteri terkait keberadaan alat dimaksud dan fokus awal berkaitan dengan medis dulu dan nanti akan dikembangkan ke biologi molekuler. Diharapkan ke depan dampaknya bagi kesehatan seluruh masyarakat di Indonesia.

Berita ini juga dapat diakses melalui http://www.unud.ac.id. (bgn008)22032702

Comments
Loading...