Media Informasi Masyarakat

Melalui HLM TPKAD, Semua Pihak Diharapkan Ikut Bertanggung Jawab Menjaga Kestabilan Kondisi Keuangan Bali

Denpasar, Baliglobalnews

Sinergi antara Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) bersama semua stakeholder seperti Kementerian/Lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), Industri Jasa Keuangan Non Bank (IKNB), akademisi, dan sektor lainnya sangat diperlukan guna menjaga keberlangsungan kondisi keuangan dan perekonomian yang stabil.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra mewakili Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya saat memberikan sambutan pada acara High Level Meeting (HLM) TPKAD Provinsi Bali, bertempat di Gedung Wiswa Sabha Utama (WSU), Kantor Gubernur Bali, Denpasar, pada Selasa (9/7/2024).

Sekda menyampaikan keyakinan Pj. Gubernur bahwa TPAKD Provinsi dan TPKAD kabupaten/kota terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui berbagai program yang telah dibuat. “Saya harapkan ke depannya komitmen dan upaya Bapak/Ibu anggota TPKAD di Bali terus ditingkatkan, mengingat tantangan ke depan semakin berat,” ujarnya pada acara yang turut juga dihadiri oleh Ketua OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu, Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Pj. Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa, beserta perwakilan Bupati/Walikota se-Bali.

Dia pun berharap upaya penekanan inflasi dan literasi keuangan bisa dilakukan secara “ngrombo” antar Provinsi dan Kabupaten/Kota. “Saya meyakini sinergi, kolaborasi dan inovasi merupakan kunci sukses dalam melaksanakan program-program TPKAD,” katanya.

Dia pun sempat menyinggung kondisi ekonomi Bali yang saat ini sudah pulih, paskapandemi Covid-19 yang sempat mengguncang Bali dari tahun 2020 hingga pertengahan 2022. Hal itu ditambahkannya bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi Bali yang saat ini sudah melebihi pertumbuhan ekonomi nasional, dimana pertumbuhan ekonomi Bali saat ini sebesar 5,98% yoy pada Triwulan I 2024, sementara nasional sebesar 5,11%.

Data sektor perbankan Provinsi Bali posisi April 2024 menunjukkan penyaluran kredit maupun menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan yang semakin baik  dari periode sebelumnya. Penyaluran kredit mencapai Rp106,34 triliun atau tumbuh 6,65% yoy lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,27% yoy. “Hal ini menunjukkan pulihnya perekonomian Bali setelah mengalami kontraksi akibat Covid-19,” katanya.

Dia berharap HLM kali ini juga bisa menyusun strategi yang lebih konkret dan tepat sasaran dalam mewujudkan tingkat inklusi dan literasi Bali yang lebih baik dan merata pada setiap lapisan masyarakat.

Sementara Ketua OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu mengatakan selama 2024 hingga Mei, OJK Provinsi Bali telah melaksanakan 52 kegiatan edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali yang telah menjangkau lebih dari 5.593 orang, dan juga edukasi melalui media sosial yang menjangkau sekitar 134.500 orang.

Kegiatan edukasi keuangan dilakukan baik oleh OJK sendiri maupun bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait melalui program intensifikasi pemanfaatan SiMolek, program 1-3 Km Care, edukasi kepada pelajar, mahasiswa, dan komunitas disabilitas. (bgn003)24071002

Comments
Loading...