Media Informasi Masyarakat

Masyarakat Bali Belum Paham Pinjol Ilegal, Bank Permata Edukasi Siswa SD Lewat Permainan Ular Tangga

Denpasar, Baliglobalnews

Deputi Direktur Pengawasan LJK 1 Kantor Regional 8 OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Bali dan Nusa Tenggara, Adi Dharma, mengatakan banyak masyarakat Bali yang terjerat pinjol (pinjaman online) ilegal karena belum paham apa itu pinjol. Tahun ini kurang dari seratus pengaduan masyarakat Bali yang terjerat utang pinjol ilegal.

Hal itu disampaikan Adi Dharma usai mengikuti acara edukasi perbankan dan penyerahan CSR (corporate social responsibility) di SD 6 Penatih, pada Kamis (19/10/2023).

Menurut Adi Dharma, dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan, khusus pada bulan Oktober ini OJK menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). 

“Tujuannya untuk meningkatkan literasi kepada masyarakat yang belum optimal. Kalau inklusi tidak ada masalah di Bali, tetapi pemahaman literasi ini perlu ditingkatkan lagi untuk dioptimalkan,” katanya.

Dia menyitir hasil survei Lembaga Nasional Literasi Keuangan Indonesia bahwa literasi keuangan masyarakat Bali masih rendah yang mencapai 57,6 persen. “Saat ini masih 57,6 persen literasinya. Masih rendah memang dari tingkat nasional yang mencapai 80 persen. Kalau inklusi tidak masalah, sudah mencapai 92,2 persen. Jadi kita meningkatkan literasinya untuk mendekati ke 92 itu. Pemahaman masyarakat Bali perlu dibekali agar tidak terjadi lagi kesalahan atau tidak paham dengan produk yang dinikmati oleh masyarakat Bali,” katanya.

Dia menyatakan berupaya dalam BIK ini untuk meningkatkan literasi masyarakat Bali. “Targetnya tidak muluk-muluk, mungkin dari 57 ke 60 atau 70 persen, sehingga ada peningkatan karena memang butuh untuk literasi,” katanya.

Dalam pandangannya, masyarakat terjerat pinjol karena masalah produk. “Pinjol menjual akselerasi, sedangkan bank butuh waktu untuk melakukan analisa. Kalau pinjol, hanya KTP dan foto, satu jam atau setengah jam cair, kalau bank paling cepat satu hari. Masyarakat yang kepepet membutuhkan dana segera, pasti mereka lari ke pinjol. Bagaimana atau pinjol yang bagaimana harus mereka pilih, itu yang harus mereka pahami. Yang tidak bodonglah yang harus dijajaki oleh masyarakat Bali yang membutuhkan dana,” katanya.

Dia menyatakan Pemerintah sudah melakukan penutupan dan pencegahan pinjol-pinjol ilegal, tetapi ibarat jamur di musim hujan, begitu tutup satu tumbuh seribu. “Yang kita lakukan adalah mengedukasi, karena susah juga, mereka banyak yang datang dari luar,” katanya.

Region Head Manager Bank Permata Wilayah Bali – Mataram, David Hariyanto, program  Cerita (Cerita & Edukasi dari Kita) merupakan program CSR tahunan Bank Permata. “Tahun ini dilakukan serentak di 21 kota bertepatan dengan ulang tahun ke-21 Bank Permata,” katanya.

David menyebutkan CSR yang diberikan kepada SDN 6 Penatih dalam bentuk pembangunan Patung Dewi Saraswati beserta taman dan beberapa TV 20 inchi.

David menyebutkan pemberian CSR tidak dalam bentuk dana tunai, tetapi berdasarkan urgensi kebutuhan sekolah. “Ya, kita survei dan seleksi berdasarkan kebutuhan yang mendesak,” katanya.

Sementara dalam hal edukasi masyarakat pihaknya menyasar siswa SD dan usia dini, karena penting sekali, sehingga menjadi bekal karena mereka generasi penerus kita ke depan.

“Mulai tahun ini mengedukasi siswa dalam bentuk permainan seperti permainan ular tangga karena lebih menarik dan melekat. Karena kalau dalam bentuk yang lebih formal bisa jadi boring. Permainan menjadi  media yang lebih baik dan menyemangati mereka dan mau tahu lebih banyak,” katanya.

Kepala SDN 6 Penatih, Dewa Putu Adi Pradnya, mengucapkan terima kasih kepada Bank Permata atas bantuan CSR tersebut. Dia menyebutkan pembangunan patung Dewi Saraswati beserta taman sangat dibutuhkan sejak lama.

“Tanpa bantuan tersebut mungkin belum bisa mewujudkan pembuatan patung tersebut, karena keberadaan patung Saraswati sangat penting sebagai simbol ilmu pengetahuan,” katanya.

Turut hadir Direktur Finance Bank Permata Rudy Ahmad, Kasi Peserta Didik Bidang Pembinaan SD Dikpora Denpasar I Made Yudi Karnanda dan undangan lainnya. (bgn003)23101902

Comments
Loading...