Manajemen Hotel Bintang Lima di Badung Dapat Apresiasi dari Wayan Koster
Denpasar, Baliglobalnews
Manajemen hotel bintang lima di Kabupaten Badung, Bali, mendapat apresiasi dari Gubernur Terpilih periode 2025-2030, Wayan Koster, karena mengikuti Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
“Dengan Pergub 80 ini semoga kita semua cepat menerima menggunakan aksara Bali. Kenyataannya belum. Tapi saya lihat hotel bintang lima di Badung, mereka itu sangat tertib. Semua sudah menggunakan aksara Bali,” kata Koster ketika menjadi pembicara pada Bulan Bahasa Bali VII, di Art Center Denpasar, pada Sabtu (15/2/2025).
Koster juga memuji manajemen hotel, karena mencantumkan aksara Bali pada bagian atas nama hotel. Berbeda dengan sejumlah nama jalan di Bali yang belum sepenuhnya tuntas mencantumkan aksara Bali di atas papan yang tercantum nama jalan. “Jalan-jalan di Bali itu belum tuntas menggunakan aksara Bali di atasnya. Ada yang masih pola lama yakni aksara Bali dipasang di bagian bawah,” katanya.
Gubernur Koster membeberkan alasan mengapa aksara Bali harus ditulis di bagian atas dari sebuah nama brand. Karena aksara Bali itu warisan leluhur yang dimuliakan. “Aksara Bali itu warisan leluhur kita yang dimuliakan atau adiluhung (bernilai tinggi,luhur dan dalam),” katanya.
Untuk itu, Koster berkomitmen akan memasifkan penggunaan aksara Bali pada kepemimpinan periode keduanya. Meski belum maksimal pada periode sebelumnya karena covid, Koster tetap mengapresiasi dan memberikan pujian kepada sejumlah Manajemen Hotel bintang lima di Kabupaten Badung.
Pemerintah Provinsi Bali Era Gubernur Wayan Koster yang diselenggarakan setiap bulan Februari. Tujuannya melestarikan dan mempromosikan penggunaan bahasa, aksara, dan sastra Bali yang merupakan Warisan budaya leluhur Bali.
Di sisi lain, Gubernur Koster memuji penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali setiap bulan Februari yang telah memasuki tahap VII pada 2025. Ke depannya tak hanya bulan Februari, Pemprov Bali akan menggelar sejumlah perlombaan pada bulan-bulan lainnya. “Sekarang sudah tahun ketujuh penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. Ini keren. Karena Bali satu-satunya yang punya bulan bahasa. Provinsi lain tak punya. Peraturannya juga mereka tak punya. Mungkin lama-lama bahasa mereka bisa punah,” katanya. (bgn008)25021602