Media Informasi Masyarakat

Kunjungi Yayasan Bali Kuna Santi, Ny.  Koster Semangati Anak-anak dalam Berkesenian

Amlapura, Baliglobalnews

Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Koster mengunjungi Yayasan Bali Kuna Santi (Jero Tumbuk) di Desa Selat, Kabupaten Karangasem, pada Minggu (26/3/2023). Tiba di lokasi, Ny. Koster langsung menuju tempat dimana puluhan anak perempuan tengah belajar menari Pendet. Terpanggil oleh jiwa seni yang sudah mendarah daging, Ny. Koster pun langsung membaur dengan anak-anak, mengikuti irama gamelan. Kebetulan, Pendet merupakan salah satu jenis tari yang dikuasainya, karena telah dipelajari sejak usia empat tahun.

Usai menari, perempuan yang juga Manggala Utama Pasikian Paiketan Krama Istri (Pakis) MDA Provinsi Bali ini bertegur sapa dan berbagi pengalaman dengan anak-anak yang belajar menari di yayasan tersebut. Putri Koster bertutur, Pendet adalah Tari Bali yang pertama kali dia pelajari. Seingatnya, dia mulai belajar menari sejak usia empat tahun dan itu pun hanya diiringi tingklik (alat musik sederhana yang terbuat dari bambu,red). “Sejak umur empat tahun, ibu terus belajar Tari Pendet hingga tamat SD,” ujarnya.

Dia menyatakan konsistensi dalam mempelajari satu tarian sangat penting, karena bermanfaat memperkuat penguasaan dasar-dasar tari seperti agem, seledet dan lainnya. Bila dasar tari telah dikuasai, dia yakin akan mudah untuk mempelajari tari berikutnya. “Masuk ke jenjang SMP, barulah ibu mulai mempelajari Tari Legong Keraton,” ungkapnya.

Berkunjung ke Jero Tumbuk dan menyaksikan anak-anak begitu bersemangat belajar menari, dia mengaku sangat lega karena yakin Tari Bali akan tetap lestari dengan proses regenerasi yang berjalan baik. Perempuan yang akrab disapa Bunda Putri ini mendorong anak-anak tetap semangat dalam mempelajari dan menekuni ragam seni dan budaya Bali. “Taksu Bali adalah seni, budaya, adat dan tradisi. Taksu Bali akan hilang bila seni, budaya, adat dan tradisi tak dilestarikan,” katanya.

Dia menyebutkan kendati tiap anak nantinya menekuni profesi sesuai dengan cita-cita, penguasaan seni dan budaya tetap akan bermanfaat. “Misalnya ada yang menjadi dokter atau profesi lainnya. Tiba-tiba harus tugas ke luar negeri dan diminta menari, tentunya anak-anak akan bangga kalau bisa menari,” katanya.

Pada kesempatan itu, dia mengapresiasi atas kepedulian pihak-pihak yang terpanggil untuk membuat pusat pelatihan seni dan budaya. Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster juga menaruh perhatian terhadap upaya pelestarian seni, budaya dan tradisi. “Ada kegiatan Bulan Bahasa Bali dan Bapak Gubernur juga tengah menggarap Pusat Kebudayaan Bali yang nantinya menjadi tempat pementasan seni dan budaya Bali dengan ribuan penonton,” pungkasnya.

Selain menyaksikan anak-anak belajar menari, Ny. Koster juga menyemangati anak-anak yang tengah berlatih nyurat aksara, gender, rindik hingga kelas yoga.

Sementara Pendiri Yayasan Bali Kuna Santi, I Gusti Lanang Muliarta, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Ny. Koster. Dia menerangkan yayasannya didirikan pada Agustus 2020 dan aktif bergerak dalam penguatan seni dan budaya. Yayasan ini membuka kelas menari, gender, nyurat aksara, rindik, mawirama hingga yoga. (bgn003)23032604

Comments
Loading...