Kebutuhan Uang Tunai Diproyeksi Meningkat 5 Persen Jelang Nyepi
Denpasar, Baliglobalnews
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, mengatakan kebutuhan uang tunai di Pulau Dewata diproyeksi meningkat 5 persen menjelang Hari Raya Nyepi dan memasuki bulan Ramadan.
“Kami memproyeksikan akan ada peningkatan kebutuhan uang tunai sebesar 5 persen yaitu dari sebesar Rp 2.829 miliar tahun 2022 menjadi sebesar Rp 2.985 miliar di tahun 2023,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk transaksi digital berbasis QRIS juga diprediksi mengalami peningkatan dari Rp 104,3 miliar pada Januari 2022 menjadi Rp 383 miliar pada Januari 2023,atau meningkat sebesar 267 persen (yoy).
“Guna memenuhi kebutuhan uang tunai dengan jumlah yang cukup. Kami menyalurkan berbagai jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dimana, Bank Indonesia menyediakan uang tunai sebesar Rp 4.364 miliar atau 1 ½ kali dari kebutuhan masyarakat,” katanya.
Dia mengimbau dalam bertransaksi secara tunai, masyarakat diharapkan selalu berhati-hati dan meyakini keaslian uang rupiah melalui 3D (dilihat, diraba dan diterawang) serta selalu memelihara dan menjaga rupiah melalui 5 jangan (jangan dilipat, jangan dicoret, jangan disteples, jangan diremas, dan jangan dibasahi).
“Untuk transaksi nontunai, masyarakat juga harus berhati-hati dengan selalu menjaga kerahasiaan informasi pribadi seperti username dan password, PIN, serta kode OTP (one time password),” pungkasnya. (bgn008003)23030707