Denpasar, Baliglobalnews
Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, menggelar upacara metatah massal untuk kedua kalinya di Bale Banjar Abiantimbul pada Minggu (9/7/2023).
Terlihat sejak pagi ratusan warga sudah tampak memadati areal Bale Peyadnyan untuk mengikuti prosesi upacara mepandes massal. Dari 6 sangging yang akan bertugas nyangging (mengasah gigi para peserta) tampak di antaranya Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara.
Usai nyangging Walikota Jaya Negara mengatakan upacara potong gigi di Bali merupakan bagian dari manusa yadnya. Ini merupakan konsep siklus hidup dari bayi di dalam kandungan, lahir, hingga perkawinan. Manusa yadnya merupakan filosofi untuk memanusiakan manusia. Dimana upacara potong gigi di Bali dilakukan bukan tanpa makna. Potong gigi ini bermakna menemukan hakikat manusia dan terlepas dari sad ripu, yakni enam jenis musuh manusia yang timbul akibat perbuatan yang tidak baik. Dan budaya potong gigi ini dilakukan sebagai doa dan ritual untuk membangkitkan kekuatan spiritual dalam melawan keenam musuh tersebut.
Sementara Prawartaka Karya, Nyoman Kenyem Subagia, mengatakan kegiatan metatah massal pertama diadakan pada tahun 2019 lalu. “Untuk kali kedua ini diikuti 47 orang peserta dengan 6 sangging, dimana yang ikut adalah warga wed/asli desa setempat yang nantinya akan terus kami adakan secara rutin setiap tiga tahun sekali,” katanya.
Dia menyebutkan kegiatan itu merupakan sebuah program dari Desa Adat Pemecutan Kelod. Program ini bertujuan untuk membantu dan meringankan beban warga sehingga dapat menekan pengeluaran masyarakat dalam melaksanakan yadnya, dikarenakan semua rangkaian kegiatan ini tidak dipungut biaya. (bgn003)23070910