Media Informasi Masyarakat

Jajaran BPBD bersama TNI, Polda dan Pemkab Turun ke Lokasi Terisolasi akibat Gempa

Bangli, Baliglobalnews

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali bersama TNI, Polda serta Pemkab setempat turun langsung ke lokasi guna menangani dampak bencana gempa bumi tektonik melanda Bali khususnya daerah Kabupaten Karangasem dan Bangli pada Sabtu (16/10) tepatnya pada pukul 04:18:23 Wita.

Sampai berita ini usai ditulis, Tim BPBD Provinsi Bali Bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta langsung menuju Desa Trunyan, Kabupaten Bangli lewat danau, karena kondisi medan yang terisolasi akibat akses tertutup longsor di 8 titik.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah provinsi Bali, I Made Rentin mengungkap proses evakuasi korban oleh tim BPBD di Kabupaten Bangli dan asesmen cepat kerusakan fisik sempat terkendala akses menuju lokasi karena terhalang material longsoran dan runtuhan batu tersebut. Pihaknya kemudian melakukan menjangkau lokasi terdampak melalui danau.”Untuk akses melalui darat tidak bisa dilakukan, jadi akses ke lokasi kejadian hanya bisa melalui danau untuk sementara,” ujarnya.

Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, satu orang warga di Kabupaten Karangasem dilaporkan meninggal dan masih dalam tahap evakuasi dari reruntuhan bangunan.

Di samping itu, ada lima warga lainnya sudah berhasil dievakuasi di Puskesmas terdekat dan RSUD Karangasem dalam keadaan masih hidup dengan kondisi luka berat. Sementara delapan lainnya mengalami luka ringan. Korban meninggal dunia lainnya adalah dua orang warga dari Kabupaten Bangli. Sebelumnya ada 4 jiwa dari 5 KK yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa telah berhasil diselamatkan oleh tim dan sudah dilarikan ke Puskesmas terdekat. Sedangkan 4 jiwa lainnya berhasil menyelamatkan diri masing-masing.

Berdasarkan asesmen sementara oleh tim BPBD Provinsi Bali, kerugian materil yang ditimbulkan akibat gempa bumi meliputi 9 unit rumah rusak berat, 1 unit candi roboh, 1 unit pura rusak berat, 9 unit pelinggih (bangunan suci) rusak, 1 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan dan beberapa rumah rusak lainnya masih dalam pendataan.

Saat ini, kata dia, Tim BPBD Provinsi Bali terus melakukan asesmen dan pendataan lebih lanjut mengenai kerusakan bangunan serta telah memberikan pertolongan pertama kepada para korban yang terdampak.

Hasil analisa BMKG, kata dia, episenter gempa yang cukup kuat tersebut terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.

Rentin menyebutkan dampak fisik gempa berupa guncangan dirasakan oleh orang dalam rumah serta sebagian di luar. “Terdapat laporan gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” katanya.

Dia mengimbau masyarakat, terutama yang berada tak jauh dari pusat gempa agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, termasuk isu tsunami tidak benar. “Juga agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” katanya. (bgn003)21101702

Comments
Loading...