Media Informasi Masyarakat

Investor Pasar Modal di Bali Terus Meroket

Denpasar, Baliglobalnews

Jumlah investor saham atau pasar modal di Pulau Bali terus meroket atau tercatat mencapai 143.402 Single Investor Identification (SID), yang tumbuh sebesar 22,83 persen year-on-year (yoy), hingga Desember 2024.

Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali Kristianti Puji Rahayu, di Denpasar, pada Senin (17/2/2025). “Pertumbuhan ini menggambarkan semakin tingginya minat masyarakat Bali terhadap investasi di pasar modal,” katanya.

Rahayu menyampaikan meningkatnya jumlah investor dan nilai transaksi saham ini menjadi indikator masyarakat Bali semakin sadar akan pentingnya investasi untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. “Kami mendukung terwujudnya literasi dan inklusi keuangan bagi semua pihak,” katanya.

Dia menyebutkan investor pada sektor reksa dana dan Surat Berharga Negara (SBN) juga mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data, jumlah investor reksa dana di Bali tumbuh 25,68 persen yoy. Sementara investor SBN meningkat sebesar 23,18 persen yoy. “Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat Bali yang mulai melirik berbagai instrumen investasi untuk meningkatkan aset mereka,” katanya.

Dia menjelaskan, untuk nilai kepemilikan saham di Bali turut mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Dimana, tercatat pada Desember 2024, nilai kepemilikan saham tercatat mencapai Rp 5,3 triliun, yang tumbuh sebesar 18,22 persen yoy. “Meningkatnya nilai transaksi saham juga tercatat cukup signifikan, dengan total transaksi saham di Bali mencapai Rp 3,9 triliun, tumbuh 71,16 persen yoy. Angka ini mencerminkan tren yang positif dan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal di Bali,” katanya.

Menurut Rahayu, hal ini disebabkan perbaikan ekonomi dan kebijakan-kebijakan yang mendukung pasar modal di Indonesia. Dimana, dapat dilihat pada kinerja sektor perbankan di Bali yang terus tumbuh stabil. “Apalagi, penyaluran kredit pada Desember 2024 mencapai Rp 112,31 triliun, tumbuh 6,81 persen yoy, sementara penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 189,75 triliun, tumbuh 13,85 persen yoy,” jelasnya.

Berdasarkan data, kata Rahayu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bali mencapai Rp10,81 triliun, melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 8,91 triliun. “Berdasarkan data, KUR terbesar disalurkan kepada sektor perdagangan besar dan eceran, serta sektor pertanian dan industri pengolahan,” jelasnya. (bgn008)25021720

Comments
Loading...