IALF Kolaborasi dengan DNetwork Gelar Kursus Gratis “Aku Mampu Berbahasa Inggris” untuk Penyandang Disabilitas
Denpasar, Baliglobalnews
IALF (Indonesia Australia Language Foundation) berkolaborasi dengan DNetwork dan didukung Annika Linden Centre menggelar kursus gratis bertajuk “Aku Mampu Berbahasa Inggris” khusus dirancang untuk penyandang disabilitas di Bali.
“Aku Mampu Berbahasa Inggris” diikuti 19 peserta yang terbagi dalam 2 grup kelas. Program yang dimulai pada bulan Mei sudah berlangsung sepuluh minggu di Kampus IALF Bali, Jl. Raya Sesetan 190, Denpasar dan ditutup secara resmi pada Senin (22/7/2024).
Penutupan dihadiri oleh Konsulat Jenderal Australia di Bali, Ms Jo Stevens; Konsul Diplomasi
Publik, Ms Amelia Ekkel dan Staf Diplomasi Publik, Ms Reski Ramli.
Jo Stevens mengatakan dengan meningkatkan kemampuan bahasa
Inggris para peserta, program ini berupaya menciptakan komunitas yang inklusif dan meningkatkan partisipasi tenaga kerja bagi penyandang disabilitas. Dia menyatakan program ini mendukung pembangunan masyarakat di mana penyandang disabilitas dapat berpartisipasi sebagai anggota yang setara dan memiliki kendali lebih besar atas hidup mereka, mandiri secara
finansial dan memiliki standar hidup yang lebih baik.
Selama program ini berlangsung, kata dia, para peserta menunjukkan kemajuan belajar yang signifikan dalam keterampilan berbahasa Inggris. Hal ini membuktikan bahwa kesempatan mengenyam pendidikan yang berkualitas haruslah inklusif dan dapat diakses oleh semua orang.
Project Manager DNetwork, Wisnu Saputra, mengapresiasi keberhasilan program tersebut. “Terima kasih banyak pada teman-teman semuanya sudah mengikuti program 40 jam secara total. Jadi di sini kita tidak hanya belajar, tetapi kita juga membuat memori.
“Aku Mampu Berbahasa Inggris’ dirancang dengan pendekatan yang inklusif, meliputi kela tatap muka, materi pembelajaran yang disesuaikan, serta dukungan dari pengajar yang berpengalaman. IALF juga menyediakan fasilitas yang ramah bagi para penyandang disabilitas demi memastikan kenyamanan dan kemudahan akses bagi semua peserta,” katanya.
Wisnu menyebutkan tidak hanya peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, para peserta “Aku Mampu Berbahasa Inggris” juga memperoleh kepercayaan diri untuk mengejar peluang pendidikan dan karir. “Kami sangat berharap bahwa latihan yang telah Anda lakukan telah memberikan kepercayaan diri untuk menggunakan bahasa Inggris lebih banyak lagi di masa depan,” tandasnya.
Sementara Manager IALF Bali, Caroline Bentley, berharap program-program inklusif seperti “Aku Mampu Berbahasa Inggris” di masa
mendatang bisa menjangkau lebih banyak teman-teman penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Keberhasilan program ini adalah langkah awal dalam perjalanan panjang menuju pendidikan yang inklusif.
Dia menyampaikan “Aku Mampu Berbahasa Inggris” bertujuan untuk menyediakan pelatihan bahasa Inggris yang berfokus pada kebutuhan dan kemampuan peserta penyandang disabilitas di Bali dalam lingkup Professional Business English untuk membuka peluang pendidikan dan karir pekerjaan yang lebih luas.
Program “Aku Mampu Berbahasa Inggris” didanai oleh Australia Indonesia Institute, yang
merupakan sebuah inisiatif dari Department of Foreign Affairs and Trade Australia, dan Inspirasia Foundation. (bgn003)24072214