Media Informasi Masyarakat

Gubernur Resmikan Gedung MDA Badung, Respek kepada Bendesa Adat

Badung, Baliglobalnews

Gubernur Bali, Wayan Koster, meresmikan Gedung Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Badung di Banjar Babakan Kerobokan Kaja, Badung, pada Rabu (1/9) bertepatan dengan Hari Suci Pagerwesi.

Gubernur menyampaikan terima kasih kepada bendesa adat yang telah dengan tulus ikhlas ngayah mengurusi desa adat.

“Kita harus respek terhadap keuletan dan kesabaran bendesa adat kita di Bali yang tekun mengurusi desa adatnya. Sekiranya tidak ada desa adat dan bendesanya yang mau ngayah, saya kira Bali tidak bisa bertahan begini. Jangan berharap ekonomi Bali akan hidup, jangan berharap pariwisata di Bali akan hidup kalau adat tidak diurus dengan baik. Jangan harap.Apalagi menghina-hina, mencaci-maki desa adat, kualat,” katanya.

Peresmian Gedung MDA Kabupaten Badung merupakan yang ketujuh di seluruh Bali. Tinggal dua kabupaten yang belum, yakni Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Gianyar. Gubernur menyebutkan paling lambat bulan depan akan meresmikan Gedung MDA Klungkung. “Tinggal finishing. Sedangkan untuk Gianyar tinggal mencari waktu, karena Bupati masih mencari hari baik bukan hanya untuk peresmian gedung MDA, juga program yang lainnya, agar saya seharian di Gianyar,” katanya.

Gubernur di hadapan undangan yang terbatas menyebutkan semua gedung MDA dibangun di atas tanah milik provinsi dengan biaya sepenuhnya dari CSR perusahaan pemerintah, kecuali Gedung MDA Gianyar yang menggunakan APBD.

Sebuah gedung tentu tidak akan lengkap dengan desain interiornya, termasuk mebeler. Itu semua juga diusahakan tanpa menggunakan dana APBD. Termasuk Gedung MDA Badung yang belum dilengkapi dengan mebeler. Koster lantas “menodong” Ketua DPRD Badung, Putu Parwata, yang hadir saat itu. “Ketua DPRD Badung Putu Parwata kalau mau beryadnya, bolehlah. Paling 100 juta, Badung dengan APBD segitu, nggak ada artinya 100 juta. Kalau tidak bisa, ya pasti tetap saya usahakan,” katanya disambut tepuk tangan dan tertawa hadirin. Putu Parwata yang tertodong saat itu pun tidak bisa mengelak, dan hanya menjawab “Siap”.

Gubernur sangat berharap Majelis Desa Adat Provinsi, Kabupaten/Kota se-Bali betul-betul dapat menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya. “Saya sangat bersyukur bendesa adat semangat sekali. Kalau adat di Bali sudah kuat, agama dan budaya terjaga, tiga pilar ini yang menjadi fundamentalnya kehidupan masyarakat Bali. Adatnya agamanya, tradisi dengan budayanya. Jangan pernah meremehkan ini,” tandasnya.

Sementara Bendesa Agung MDA Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, merasa bahagia dengan diresmikannya gedung MDA Badung yang megah. Dia menyebutkan bentuknya sama dengan MDA Bali, megah keren. Dikerjakan dalam waktu 150 hari dengan beaya Rp 3,3 miliar. Dibangun di atas luas lahan 25 are lebih dengan luas bangunan luas 2,46 are dua lantai.

Dia menyatakan kalau tidak ada Gubernur Wayan Koster, saat ini tidak ada gedung MDA, perda desa adat, shorcut di Buleleng, ada pembangunan segitiga emas, Pusat Kebudayaan Bali di Gunaksa, juga penataan Besakih. “Semua monumental, asal lihat gedung MDA ingat Koster. Kita sangat berterima kasih, bagaimana cara berterima kasih, kanggo ditu,” katanya disambut gelak tawa hadirin.

Bendesa Agung meminta agar gedung megah tersebut dipakai sarana, semangat menjalankan agama Hindu dresta Bali berdasarkan visi nangun sat kerthi loka Bali. “Pakai sarana untuk mempersatukan desa adat di Bali, bersatu dengan alat negara, TNI Polri, Gubernur Bali, Bupati membangun Bali, ngajegang Hindu dresta Bali,” katanya.

Ida Pangelingsir mengingatkan jangan ada pihak yang ingin secara sistematis, strategis, terstruktur merusak adat dan budaya Hindu dresta Bali. “Jangan diberi kesempatan mendiskreditkan dan menistakan upacara agama Hindu,” katanya.

Untuk itu, dia mohon kepada negara melalui aparat TNI Polri hadir dan setiap institusi atas nama negara, untuk menjaga kerukunan, harmonis toleransi demi NKRI harga mati. “NKRI bergantung pada kerukunan dan toleransi. Ada etika antar agama keyakinan berbeda dan ada hukum di Indonesia,.mohon kepada negara agar dijaga keharmonisan itu, jaga agama resmi yang ada di Indonesia,” tandasnya. (bgn003)21090104

Comments
Loading...
This open-source AI writing assistant: source.