Media Informasi Masyarakat

Gubernur Koster Tutup Festival Seni Bali Jani V Tahun 2023

Denpasar, Baliglobalnews

Gubernur Bali, Wayan Koster, secara resmi menutup Festival Seni Bali Jani (FSBJ) V tahun 2023 ditandai dengan meluncurkan tema Festival Seni Bali Jani VI Tahun 2024, yaitu “Puspa Cipta Jana Kerthi: Karya Mulia Manusia Berbudaya” di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu (30/7/2023).

Mengawali sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan pantun; “Pura Besakih Bernilai Seni, Ada di Kabupaten Karangasem, Dengan Festival Seni Bali Jani, Kita Majukan Seni yang Modern” yang disambut antusias oleh krama Bali.

Dengan penuh rasa syukur, Koster menyampaikan puja pangastuti angayu bagia ke hadapan Hyang

Widhi Wasa, Ida Bhatara-bhatari, Para Leluhur, dan Lelangit Bali, karena FSBJ V tahun 2023 yang dibuka tanggal 16 Juli 2023 oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin telah berjalan dengan lancar dan sukses. “Titiang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi mensukseskan festival ini. Kepada para penggiat seni modern dan kontemporer Bali, titiang berpesan agar ruang pemanggungan Festival Seni Bali Jani ini dijaga keberlanjutannya dengan sebaik-baiknya melalui berbagai penciptaan karya seni modern dan kontemporer yang kreatif-inovatif; tekun berkarya, meningkatkan kualitas, serta melakoninya dengan tertib dan disiplin,” katanya didampingi Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Sekda Dewa Made Indra.

Koster menyampaikan pembangunan bidang adat, tradisi, seni-budaya, serta kearifan lokal menjadi program prioritas pembangunan Bali, dalam Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali era baru. Visi pembangunan ini menjadikan kebudayaan sebagai hulu pembangunan Bali dalam seluruh aspek kehidupan, karena nilai-nilai budaya berkontribusi besar dalam berbagai bidang kehidupan di Bali. Dari sisi kemanusiaan, seni-budaya merupakan kebutuhan jiwa, karena dia dapat mempengaruhi suasana hati dan mengasah sensitivitas, sehingga menjadikan manusia peka rasa, baik terhadap keindahan maupun nilai kemanusiaan.

Bali, kata Koster, tidak memiliki sumber daya alam seperti minyak, gas, batubara, dan emas, akan tetapi Kita patut bersyukur, Bali dianugerahi kekayaan, keunikan, dan keunggulan seni-budaya serta Manusia bertalenta tinggi, berkarakter kuat, dan tekun. Seni-budaya telah menjadi laku-hidup masyarakat Bali, sehingga menjadikan Bali unggul, indah, dan dicintai masyarakat dunia. Kita harus bersujud bhakti kehadapan Leluhur dan Lelangit Bali yang telah mewariskan “harta karun” seni-budaya adiluhung yang dititipkan kepada Kita. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus yang bertanggung jawab. “Kita berkewajiban merawat,

menguatkan, dan memajukan seni-budaya agar memberi kesejahteraan bagi krama Bali,” katanya.

Menurut Koster, Pemerintah Provinsi Bali telah menerbitkan berbagai peraturan berupa peraturan daerah dan peraturan gubernur untuk memperkuat dan memajukan adat-istiadat, tradisi, seni-budaya, serta kearifan lokal. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali menjadi dasar hukum sangat lengkap untuk menyelenggarakan pembangunan berbagai unsur kebudayaan. Dengan Perda ini seni dan budaya Bali diperkuat dan dimajukan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali.

“Selain itu, kita juga bersyukur dengan telah berlakunya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali, yang memberi pengakuan terhadap keberadaan kebudayaan Bali. Dengan undang-undang ini, Pemerintah Provinsi dan kota/kabupaten se-Bali secara bersama-sama dengan masyarakat memiliki ruang yang sangat luas dalam merawat, menguatkan, dan memajukan Kebudayaan Bali. Pembangunan kebudayaan secara fundamental dan komprehensif telah dituangkan dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, yang telah diatur dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023, yang telah diluncurkan tanggal 28 Juli 2023 yang lalu.

“Titiang telah mengikuti dan memantau seluruh kegiatan dan

pementasan karya seni dalam Festival Seni Bali Jani V Tahun 2023 ini, sesuai tema “Citta Rasmi Segara Kerthi, Bahari Sumber Inspirasi. Titiang menilai bahwa seluruh karya seni modern dan kontemporer yang dipertunjukkan telah mewujud dalam berbagai citra seni masa kini yang menembus lintas batas kesejagatan. Seluruh kegiatan Festival Seni Bali Jani tahun ini, mulai dari pergelaran, pameran, parade, lomba, bursa buku, sarasehan, hingga penghargaan Bali Jani Nugraha, telah menghiasi memori estetik masyarakat Bali selama dua pekan terakhir.

Ke depan, titiang berharap penyelenggaraan Festival Seni Bali Jani terus ditingkatkan kualitasnya, dari sisi materi dan tata kelola, agar

Festival Seni Bali Jani menjadi festival bertaraf internasional. Saat ini titiang sedang membangun Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di

Kabupaten Klungkung, berisi 15 fasilitas pentas seni tradisi dan seni

modern yang sangat lengkap. Landskap budaya Bali ini harus diimbangi dengan aktivitas dan tata kelola yang baik, berkualitas, dan berkelas dunia,” katanya.

Oleh karena itu, Koster sangat mengharapkan kepada para pelaku

seni modern dan kontemporer agar sejak dini menyiapkan diri dengan

berbagai karya berkualitas, sehingga pada saatnya nanti sudah siap untuk tampil mengisi wahana Kawasan Pusat Kebudayaan Bali yang dirancang sangat megah dan lengkap.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha,

melaporkan Festival Seni Bali Jani V Tahun 2023 telah memberikan

ruang kreativitas kepada para penggiat seni modern. Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali bekerjasama dengan Warmadewa Research Center terhadap penyelenggaraan FSBJ 2023, dia menyampaikan penonton dan pengunjung 85,55% menilai penyelenggaraan FSBJ tahun 2023

lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya; 90,35% penonton

dan pengunjung setuju pertunjukan di FSBJ dapat memberikan

sarana pembelajaran sastra, bahasa dan budaya serta sejarah; 90,55% penonton dan pengunjung mengatakan pertunjukan FSBJ sangat mengesankan; Para peserta lomba 86,11% mengakui lomba kali ini menjadi kenangan; 83,34%

peserta lomba mengatakan telah mendapat pengalaman terbaik saat

lomba; 94,45% peserta lomba mengatakan telah mendapat pengalaman luar biasa; Para seniman 96,43% mengatakan FSBJ bisa memberikan pengembangan budaya bagi masyarakat Bali; 84,69% para seniman mengatakan FSBJ bisa meningkatkan kesempatan kerja bagi seniman; 81,1% para seniman mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah membuat kebijakan tepat dengan menyelenggarakan FSBJ; dan 90,82% para seniman puas serta mendukung FSBJ. (bgn003)23073101

Comments
Loading...
Looking for a full-access alternative to SaaS AI tools?