Media Informasi Masyarakat

Gubernur Koster Serahkan Bantuan Rp1 Miliar lebih Untuk Korban Banjir Tabanan-Jembrana

Tabanan, Baliglobalnews

Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan bantuan tanggap darurat bencana alam senilai total Rp1.001.800.000 kepada masyarakat yang terdampak banjir besar pada (10/9/2025) lalu di Kabupaten Tabanan dan Jembrana. Bantuan ini diserahkan langsung di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Tabanan, pada Kamis (2/10/2025).

Gubernur Koster didampingi oleh Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, anggota DPRD Tabanan, dan berbagai stakeholder terkait saat menyerahkan bantuan yang bersumber dari donasi masyarakat melalui rekening Bali Peduli Bencana dan dana gotong royong pegawai Pemprov Bali. “Semoga bantuan ini dapat menghidupkan kembali perekonomian masyarakat, terutama yang punya usaha seperti kandang ayam, bengkel, semoga bisa beraktivitas kembali cepat,” ujarnya seraya berharap rumah yang rusak segera diperbaiki.

Dia merinci bantuan tersebut disalurkan untuk perbaikan infrastruktur dan penguatan ekonomi di dua kabupaten. Secara total, bantuan disalurkan kepada 20 penerima di Kabupaten Tabanan dan 32 penerima di Jembrana. 

Di Kabupaten Tabanan, bantuan difokuskan untuk perbaikan 19 unit rumah dan satu Pura Beji dengan total bantuan Rp504.000.000. Besaran bantuan yang diterima bervariasi, mulai dari Rp10 juta, Rp15 juta, hingga Rp40 juta untuk rumah rusak, serta Rp85 juta untuk Pura Beji Puseh Desa Adat Bedha, Kecamatan Tabanan.

Sementara untuk Kabupaten Jembrana diserahkan sekitar Rp497.800.000 yang disalurkan untuk perbaikan 11 unit rumah (6 unit rusak berat). Selain itu, bantuan juga disalurkan untuk penguatan ekonomi, termasuk 19 unit tempat usaha, dan 14 unit usaha ternak ayam yang terdampak.

Menyikapi bencana banjir yang disebut Gubernur Koster sebagai yang terbesar akibat curah hujan tertinggi (395 mm). Pihaknya mencanangkan rencana mitigasi jangka panjang dengan wacana memasang alarm di sungai untuk mendeteksi ketinggian air. “Pertama adalah normalisasi sungai. Yang kedua, melakukan audit wilayah sungai dari hulu sampai hilir. Di mana terjadi pendangkalan harus dikeruk, dinormalisasi. Kemudian kalau ada yang sudah gundul di wilayah daerah aliran sungai (DAS) itu harus reboisasi dan revitalisasi,” katanya.

Gubernur Koster juga menyinggung perlunya sosialisasi kepada warga yang rumahnya berada di pinggir sungai agar bersedia diajak bicara terkait potensi relokasi, mengingat banjir besar yang terjadi kali ini merupakan yang paling parah dan baru pertama terjadi.

Sementara seorang warga Tabanan penerima bantuan, Susiani, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah. Dia mendapat bantuan Rp40 juta untuk perbaikan rumah sekaligus tempat usaha miliknya yang terdampak bencana. “Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan,” ungkapnya. (bgn020)25100216

Comments
Loading...