Gubernur Koster Jenguk Korban Gempa,Pastikan Biaya Perawatan di Rumah Sakit Ditanggung Penuh Pemerintah
Karangasem, Baliglobalnews
Gubernur Bali, Wayan Koster, secara maraton menjenguk korban gempa bumi di Kabupaten Karangasem yang kini sedang dirawat intensif di RSUD Karangasem, Amlapura dan korban gempa bumi di Kabupaten Bangli yang juga sedang mendapatkan perawatan di RSUD Bangli, pada Minggu (17/10).
Dalam kunjungannya ke RSUD Karangasem dan RSUD Bangli dengan protokol kesehatan yang ketat, Gubernur Koster didampingi Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Sekda Dewa Made Indra, Ketua TP PKK Ny. Koster, Bupati Karangasem, I Gede Dana bersama Direktur RSUD Karangasem, Ketut Sudarsana, Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta dan Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar.
Korban gempa bumi mendapatkan perawatan intensif baik di RSUD Karangasem maupun di RSUD Bangli, karena gempa bumi tektonik 4,8 SR yang melanda Bali pada pukul 04:18 Sabtu (16/10) lalu, telah membuat korban cedera berat pada bagian kaki dan kepala akibat benturan material bangunan. Bahkan seorang balita, Ni Kadek Novita asal Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, harus dirujuk ke RSUP Sanglah, karena memerlukan perawatan lebih intensif.
Gubernur bersama Ny. Koster menyemangati para korban. Mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan itu memastikan korban yang mengalami cedera mendapatkan penanganan terbaik serta ditanggung penuh oleh Pemerintah. “Sabar ya, semoga cepat seger (sehat, red) kembali,” kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng itu kepada korban Ni Nengah Tileh asal Banjar Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem.
Setelah di Kabupaten Karangasem, Gubernur Bali, Wayan Koster beserta Ny. Koster menjenguk langsung korban gempa di Kabupaten Bangli yang tengah dirawat intensif di RSUD Bangli. Gubernur juga menyemangati 3 korban gempa yang berasal dari Desa Trunyan, Ni Made Mudawati dan Putu Novita Sari, serta korban dari Banjar Behulu, Desa Suter, Ni Wayan Sunadi.
Gubernur menyampaikan rasa prihatinnya sekaligus rasa belasungkawa kepada korban yang meninggal dunia. “Semua yang meninggal akan diberikan santunan dan yang dirawat akan ditanggung penuh. Begitu juga untuk kerusakan rumah akan diberikan bantuan,” katanya.
Total penyerahan santunan secara simbolis diberikan kepada perwakilan keluarga yang meninggal masing-masing sejumlah Rp 15 juta. (bgn003)21101801