Gubernur Bali Segera Resmikan Pemancar Siaran TV Digital di Turyapada Tower
Denpasar, Baliglobalnews
Gubernur Bali Wayan Koster segera meresmikan pemancar siaran TV Digital di Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali untuk wilayah Buleleng dan Jembrana pada pertengahan April 2025.
Gubernur Wayan Koster mengungkapkan usai terbangunnya pemancar dan bisa berfungsi untuk layanan siaran televisi, maka Pemerintah Provinsi Bali akan melanjutkan tahap pembangunan di kawasan Turyapada Tower. “Tahun ini diproses tender, dengan harapan pembangunan ini bisa menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Buleleng,” ujarnya di Kertha Sabha, Jayasabha, Denpasar, pada Minggu (13/4/2025).

Gubernur Koster didampingi Sekda Dewa Made Indra, Kepala Dinas Kominfos Bali Gede Pramana, serta dihadiri Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana, hingga Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana (LPPM – Unud).

Sementara Kepala Dinas Kominfos Gede Pramana melaporkan dengan adanya Turyapada Tower, Bali menjadi provinsi di Indonesia yang memiliki Single Frequency Network (SFN).
Sementara I Made Oka Widyantara dari LPM Unud mengatakan SFN yang dimiliki Bali telah sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Namun, meskipun adanya pemancar di Turyapada Tower, tercatat masih ada sekitar 20 persen area belum menerima sinyal secara bagus. Hal ini disebabkan oleh faktor topografi yang tidak mendukung. “Ada wilayah di Kabupaten Buleleng yang memiliki dataran rendah dan terhalang oleh bukit seperti di wilayah Banjar, sebagian di area Seririt dan di Tejakula memiliki penerimaan yang terbatas,” katanya.
Dia menyampaikan untuk wilayah Singaraja (sekitarnya, red) dan Gilimanuk (Jembrana, red) menjadi area ideal, karena memiliki LOS langsung dan topografi yang mendukung, kemudian untuk wilayah selatan dari Turyapada Tower dapat menerima siaran. Guna mengoptimalisasikan penerimaan siaran TV Digital di area Banjar, dan dataran rendah Seririt yang masih menerima sinyal lemah, dalam rapat tersebut Prof. I Made Oka Widyantara melaporkan agar Pemerintah Provinsi Bali membangun Stasiun Relay (Gap Filler) dengan SFN. “Alat ini akan menjadi stasiun relay dengan memancarkan ulang sinyal dari pemancar utama guna memastikan kualitas penerimaan yang lebih baik di wilayah yang terkendala sinyal,” ujarnya. (bgn008)25041411