Media Informasi Masyarakat

Gubernur Bali Letakkan Batu Pertama Pembangunan Jalan Baru Shortcut Titik 7 dan 8 Singaraja-Mengwitani

Singaraja, Baliglobalnews

Gubernur Bali, Wayan Koster  mewakili Menteri PUPR untukmeletakkan batu pertama penanda dimulainya pembangunan jalan baru shortcut titik 7A, 7B, 7C, dan 8 Singaraja – Mengwitani pada Kamis (2/9).Menurut Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan StatistikProvinsi Bali, Gede Pramana, melalui siaran persnya yang diterima Redaksi Baliglobalnews, menyebutkan Gubernur Bali konsisten melaksanakan program pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru”. Pramana menyebutkan pembangunan infrastruktur darat, khususnya pembangunan jalan baru shortcut titik 1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8, 9, 10, ditambah titik 11 dan 12 ruas jalan Singaraja-Mengwitani, sumber pendanaan pelaksanaan program merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Bali. 

“Pembangunan jalan baru shortcut ini merupakan janji politik Gubernur Bali, Wayan Koster,kepada masyarakat Buleleng pada saat kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tahun 2018,” katanya.Pemerintah Provinsi Bali, kata dia, berkomitmen membebaskan lahan yang diperlukan untuk pembangunan jalan shortcut; yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2018 untuk titik 3, 4, 5, dan 6 melalui APBD Perubahan Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018, dilanjutkan dengan pembebasan lahan titik 7,8,9, dan 10 melalui APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2020. Total anggaran yang sudah direalisasikan untuk pembebasan lahan Rp 200,1 miliar, dan masih akan dilanjutkan lagi pembebasan lahan titik 11 dan 12 pada tahun 2022.Dia menyebutkan anggaran pembangunan fisik bersumber dari APBN Kementerian PUPR. Pembangunan fisik titik 3, 4, 5 dan 6 sudah selesai dilaksanakan pada tahun 2019 dengan anggaran Rp 325,9 miliar.

Pembangunan titik 7A, 7B, 7C, dan 8 dilaksanakan tahun 2021 dengan anggaran Rp 145,6 miliar. Pembangunan diawali dengan peletakan batu pertama pada Kamis (2/9) dan target penyelesaian pada tahun 2022. “Dengan demikian Kementerian PUPR sudah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp 471,5 miliar,” katanya.Pembangunan shortcut titik 7A, 7B, 7C dan 8 akan mengurangi tikungan dari 25 tikungan menjadi 9 tikungan, tikungan menjadi lebih halus, tanjakan menjadi lebih landai, sehingga pengguna jalan akan menjadi lebih cepat, nyaman, dan aman.”Kita patut bersyukur pembangunan ini dapat dilaksanakan berkat komitmen penuh Bapak Menteri PUPR RI beserta jajaran dalam mengalokasikan anggaran untuk pembiayaan pembangunan fisik sesuai rencana, meskipun pagu anggaran Kementerian PUPR mengalami refocussing cukup besar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan Krama Bali mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR RI,Bapak Dr. Ir. Basuki Hadimuljono berserta jajaran,” katanya.

Gubernur, kata dia, berharap kepada kontraktor pelaksana Sinarbali – Citra KSO, yang beruntung mendapatkan pekerjaan ini melalui proses tender sesuai aturan, hendaknya bersyukur. Oleh karena itu, Gubernur meminta agar melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, penuh rasa tanggung jawab, sesuai dengan spesifikasi teknis dan selesai tepat BMW (tepat biaya, tepat mutu, tepat waktu).Gubernur, lanjutnya, memerintahkan kepada kontraktor pelaksana agar memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal, baik tenaga kerja, material dan peralatan untuk mendukung hidupnya perekonomian rakyat setempat. “Pang pada majalan, pang pada payu, pang pada maan,sehingga masyarakat langsung merasakan pembangunan shortcut ini. Dengan demikian akan terwujud keseimbangan alam beserta isinya dan pekerjaan akan berjalan dengan lancar serta sukses,” katanya.

Sebagai wujud penghormatan kepada pendiri cikal bakal Kerajaan Buleleng Tahun 1660dengan Raja pertama I Gusti Anglurah Panji Sakti atau Ki Barak Panji Sakti, Pramana menyatakan Gubernur Balimembangun taman berisi Patung Ki Barak Panji Sakti di wilayah shortcut titik 5-6. Berdirinya patung ini untuk mengingatkan masyarakat Buleleng, khususnya generasi muda,agar selalu menghormati sejarah dan memuliakan peran kesejarahan Ki Barak Panji Sakti. “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jas Merah), kata Yang Mulia Bapak Bung Karno, Presiden pertama Kita. Taman ini akan berfungsi sebagai anjung pandang (rest area), bagi masyarakat yang ingin bersantai dan beristirahat menikmati sejuknya udara di wilayah ini sambil menikmati keindahan jalan shortcut Singaraja-Mengwitani.Astungkara, baru bisa terwujud di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster,” tandasnya. (bgn003)21090219

Comments
Loading...