Media Informasi Masyarakat

Gubernur Ambil Langkah Berani Yakinkan Pemerintah Pusat agar Diberikan Kelonggaran bagi Wisatawan Mancanegara ke Bali

Denpasar, Baliglobalnews

Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan telah mengambil

langkah berani meyakinkan Pemerintah Pusat, agar Bali

diberikan kelonggaran bagi wisatawan mancanegara dan

wisatawan domestik untuk berkunjung ke Bali tanpa

karantina mulai tanggal 7 Maret 2022.

Demikian antara lain pidato Gubernur Bali, Wayan Koster, pada Upacara Bendera Peringatan Hari Jadi ke-64 Provinsi Bali di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, pada Minggu (14/8).

Gubernur menyebutkan sejak saat itu kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan

domestik ke Bali terus mengalami peningkatan. Peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali, secara langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bali,

bangkit dari keterpurukan.

Mengawali pidatonya, Gubernur bersyukur karena atas restu dan tuntunan Bhatara Sasuhunan,

Leluhur, Lelangit, dan Guru-Guru Suci, serta berkat kerja keras Satgas Penanganan Covid-19 dan dukungan seluruh krama Bali, pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, sejak pertama kali muncul di Bali pada tanggal 10 Maret 2020, telah dapat dikelola dengan sangat baik. Pencapaian yang sangat baik ini merupakan keberhasilan membangun kekebalan tubuh masyarakat melalui vaksinasi yang sudah sangat tinggi, vaksinasi booster sudah mencapai 78%. Provinsi Bali masuk kategori terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19, tercepat dalam pencapaian vaksinasi, dengan vaksinasi

booster tertinggi di Indonesia.

“Atas pencapaian yang sangat baik ini, selaku Gubernur, titiang menyampaikan apresiasi dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua unsur Satgas Penanganan Covid-19 yang telah bekerja keras secara bersama-sama dengan berbagai komponen

masyarakat,” katanya.

Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah dengan tertib, disiplin,

dan penuh rasa tanggung jawab mengikuti ketentuan protokol kesehatan Covid-19 selama masa pandemi.

Gubernur menyebutkan sejak wisatawan masuk ke Bali tanpa karantina, kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan

domestik ke Bali terus mengalami peningkatan, yang secara

langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bali,

bangkit dari keterpurukan, yaitu: tumbuh positif 3,04%, pada triwulan kedua tahun 2022.

“Titiang berkeyakinan, momentum yang sangat baik ini dapat kita pertahankan sekaligus ditingkatkan seiring dengan semakin banyaknya event nasional dan internasional di Bali, terutama rangkaian pertemuan

Presidensi G20, yang puncaknya berlangsung pada tanggal 15-16 November 2022,” katanya.

Gubernur menyatakan pandemi Covid-19 yang telah melanda seluruh dunia, khususnya bagi Bali, hendaknya dijadikan sebagai pelajaran berharga, membangun kesadaran baru, memeroleh pengetahuan dan pendekatan baru,

dan mematangkan serta memperkokoh iktikad dan tekad kita bersama dalam mewujudkan visi Pembangunan Bali, yakni: “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui

Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang mengandung makna “Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali sesuai dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat Secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.”

Gubernur Koster menyatakan pencapaian pembangunan Bali Era Baru juga mencakup perbaikan kualitas ekosistem alam, yaitu: pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai; pengelolaan sampah berbasis sumber; pelindungan danau, mata air, sungai, dan laut; dan pelestarian tanaman lokal Bali sebagai Taman Gumi Banten, Puspa Dewata, Usada, dan Penghijauan. Berbagai kebijakan dan program yang ramah lingkungan ini, berdampak pada penuruan emisi karbon, bergerak menuju Net Zero Emission, sejalan dengan perkembangan kehendak dunia global.

Pencapaian Bali Era Baru, kata dia, diperkuat dengan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi dan terintegerasi, yakni: Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih; Kawasan Pusat Kebudayaan Bali; Shortcut Singaraja-Mengwitani; Pelabuhan Segitiga Sanur – Sampalan – Bias Munjul; Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali; Bendungan Sidan dan Tamblang; Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi; dan pengembangan pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub.

“Kita patut bersyukur, dalam situasi sangat sulit, keterbatasan anggaran akibat pandemi Covid-19, seluruh pembangunan infrastruktur strategis, bersejarah, fundamental, dan monumental tetap dapat dilaksanakan, akan selesai tepat waktu sesuai rencana,” katanya.

Penguatan Bali Era Baru, lanjutnya, juga telah dilaksanakan dengan memberlakukan Tata-titi Kehidupan Krama Bali berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam

Bali Era Baru, dengan menyelenggarakan peringatan

Rahina Tumpek secara Niskala dan Sakala. Tata-titi Kehidupan Krama Bali diselenggarakan sebagai upaya

serius internalisasi nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi sebagai laku hidup sehari-hari Nak Bali

yang berkarakter dan berjati diri, sekaligus benteng ketahanan budaya dalam menghadapi arus deras dinamika perubahan zaman dalam skala lokal, nasional, dan global, serta intervensi budaya asing.

“Berbagai produk hukum dan capaian pembangunan Bali harus dijadikan fondasi yang kokoh guna semakin memantapkan pelaksanaan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali ke depan sebagai gerakan perubahan bersama oleh seluruh masyarakat Bali untuk mewujudkan keharmonisan Alam, Manusia, dan

Kebudayaan dalam Bali Era Baru,” tandasnya. (bgn003)22081504

Comments
Loading...