Fakultas Teknologi Pertanian Unud Kerjasama dengan Samsara Living Museum
Denpasar, Baliglobalnews
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana (Unud) menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pimpinan Samsara Living Museum di Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, guna melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Perjanjian kerjasama (PKS) ini, bertujuan menjalin kerjasama yang baik antara FTP Unud dengan Samsara Living Museum, dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat),” kata Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Prof. I Made Anom Sutrisna Wijaya, usai menandatangani PKS dengan Pimpinan Samsara Living Museum, Ida Bagus Agung Gunarthawa, S.H., Senin (4/4).

Prof Anom Sutrisna Wijaya didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan Dr. Sumiyati, dan Koordinator Unit Pengelola Informasi dan Kerja Sama Dr. Dewa Ayu Anom Yuarini, mengharapkan PKS ini memberikan manfaat bagi Samsara Living Museum dalam hal proses pengembangan produk, sharing ilmu dan mendapatkan bimbingan teknis di bidang industri.

Sementara itu Ida Bagus Agung Gunarthawa, mengatakan museum yang lokasinya sangat dekat dengan Gunung Agung mengangkat tema tentang siklus hidup manusia di Bali. Museum Samsara merekonstruksi rangkaian siklus kelahiran manusia Bali. Dimana semua dibingkai dalam ritual dan sarana upakara. “Setidaknya ada 14 rentetan upacara Hindu yang disajikan dalam bentuk foto beserta penjelasan dan alatnya di dalam museum,” ucapnya.
Museum ini juga menawarkan berbagai kegiatan aktivitas sehari-hari masyarakat setempat. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di museum ini yaitu proses pengembangan produk Arak Bali yang sudah melegenda.
Pendampingan dalam pengembangan produk arak Bali sudah dilakukan oleh dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.
Gunarthawa berharap melalui kerjasama antara FTP Unud dan Samsara Living Museum terjalin secara positif dalam penyelenggaraan Program Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga hilirisasi potensi produk berbasis pertanian seperti tanaman upakara dapat dikembangkan menjadi produk berkualitas yang layak dipasarkan. “Selain itu, dapat menjadi pemicu upaya konservasi dan preservasi nilai-nilai budaya Bali yang sudah mulai ditinggalkan,” ucapnya.
Berita ini juga dapat diakses melalui http://www.unud.ac.id. (bgn008)22040511