Media Informasi Masyarakat

Dua Tahun Tidak Terlaksana, Penglipuran Village Festival Kembali Digelar

Bangli, Baliglobalnews

Penglipuran Village Festival VIII Tahun 2021 adalah event festival tahunan yang ke-8 kalinya diselenggarakan di Desa Wisata Penglipuran. Tahun ini mengambil tema “Green Destination Berbasis CHSE” yaitu cleanliness, health, safety, environment sustainability yang mengandung makna “Mewujudkan destinasi hijau yang ramah lingkungan dengan penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan.

Kegiatan yang diselenggarakan pada Selasa (7/12) sampai dengan Sabtu (11/12) di Desa Wisata Penglipuran itu dibuka dengan pemukulan kulkul oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani Mustafa, didampingi Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ketua Dekranasda Kabupaten Bangli Ny. Sedana Arta, Anggota Forum Kordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bangli serta Ketua Panitia Penglipuran Festival ke VII tahun 2021.

Ketua Panitia Penglipuran Village Festival VIII tahun 2021, I Nengah Sudibia, melaporkan bahwa event tersebut dilaksanakan dengan berbagai macam kegiatan lomba dan menampilkan parade budaya kearifan lokal Desa Penglipuran, di antaranya parade nilem, ngusaba bantal, ngaturang utpeti, barong ngelawang serta fragmen tari tentang gugurnya Pahlawan Bangli, Anak Agung Anom Mudita dengan judul “Gugurnya Sang Ksatriya di Desa Penglipuran,” serta dirangkaikan dengan pameran produk UMKM dan pameran Bonsai.Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya Penglipuran Village Festival tahun ini. “Semoga dengan diselenggarakannya event tahunan ini masyarakat mampu mempertahankan budaya adat setempat, pemulihan industri pariwisata serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, mengatakan Desa Wisata Penglipuran adalah desa wisata terbaik yang ada di Kabupaten Bangli. Berbagai predikat nasional dan internasional sudah diraih oleh desa wisata Penglipuran, di antaranya predikat sebagai salah satu desa terbersih di dunia dan Sustainable Destination Top 100 versi Green Destination Fondation, suatu penghargaan dan pengakuan dunia terhadap pencapain desa wisata penglipuran dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Menurut Sedana Arta, pemilihan  tema “Green Destination Berbasis CHSE” pada festival tahun ini sangat tepat dalam situasi pariwisata di tengah pandemi Covid-19, dimana faktor kesehatan dan keamanan menjadi salah satu aspek penting dalam industri pariwisata, penerapan protokol kesehatan dan keamanan yang ketat dalam sebuah destinasi wisata telah menjadi syarat mutlak saat ini. “Selama ini konsep pembangunan kepariwisataan hanya tertumpu pada peningkatan kuantitas yang sering sekali mengabaikan kualitas dan daya dukung lingkungan. Konsep green tourism hadir sebagai paradigma baru masa depan pariwisata dunia, dimana trend berwisata saat ini tidak lagi hanya berfokus untuk menikmati keindahan alam semesta, tetapi bagaimana menyuguhkan pengalaman berwisata baru yang memberikan ruang partisipasi wisatawan dalam upaya pelestarian lingkungan dan berinteraksi langsung dengan budaya masyarakat lokal,” katanya.

Dia sangat mengapresiasi event tahunan ini sebagai ajang untuk mempromosikan potensi pariwisata di Kabupaten Bangli, mengangkat produk lokal serta memberikan nilai tambah terhadap perekonomian masyarakat. “Besar harapan saya, bahwa tahun depan industri pariwisata akan bangkit kembali, sesuai dengan Visi Pembangunan Kabupaten Bangli Tahun 2021-2026 Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Kabupaten bangli untuk Mewujudkan bangli Era Baru,” katanya seraya menutup sambutan dengan pantun berbahasa bali “Meli kopi di Kintamani, meli pesan di Lumbuan”, dengan penjelasan “Yen adi dot melali, mai jalan ke Penglipuran”.

Sementara Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani Mustafa, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Bangli, panitia serta seluruh pemangku kepentingan dan semua pihak yang telah berpartisipasi atas terlaksananya penglipuran village Festival VIII sebagai festival yang berhasil masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) skala Reguler. Pihaknya juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para pengelola Desa Wisata Penglipuran, baik Kepala Desa, Pokdarwis, pemangku adat serta seluruh masyarakat Penglipuran atas kerja kerasnya sehingga kelestarian sangat terjaga.

“Dalam festival ini saya melihat banyak sekali anak anak muda yang terlibat. Ini menandakan bahwa kebudayaan dan kearifan lokal di Desa Pengelipuran ini beregenerasi. Semoga dengan dilaksanakannya Penglipuran Village Festival VIII ini,dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga selanjutnya dapat meningkatkan perekonomian daerah,” pungkasnya. (bgn003)21120702

Comments
Loading...