Media Informasi Masyarakat

DPRD Bali Terima Penjelasan Gubernur Bali terkait Ranperda Haluan Pembangunan Bali Masa Depan

Denpasar, Baliglobalnews

Seluruh anggota DPRD Provinsi Bali menerima penjelasan dari Gubernur Bali, Wayan Koster, terkait Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125.

Dalam Rapat Paripurna ke-19 DPRD Provinsi Bali masa Persidangan II Tahun Sidang 2023, yang dipimpin Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, pada Senin (19/6/2023). Gubernur Bali, Wayan Koster, menjelaskan haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, disusun dengan niat baik, tulus, dan lurus, serta tekad kuat untuk memuliakan unteng alam, manusia, dan kebudayaan Bali yang didedikasikan untuk generasi mendatang.

“Tujuan Haluan Pembangunan Bali ini yaitu untuk memastikan kesucian dan keharmonisan unteng alam, manusia, dan kebudayaan Bali terjaga dengan baik secara berkelanjutan,” katanya.

Koster menyampaikan pembangunan Bali dalam jangka waktu 100 tahun ke depan, tidak boleh dibangun secara parsial, ego sektoral, serta ego wilayah. Melainkan, harus dibangun secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam satu kesatuan wilayah: Satu Pulau, Satu Pola, dan Satu Tata Kelola.

“Haluan Pembangunan Bali ini menjadi pedoman pembangunan Bali yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi bersama pemerintah kota/kabupaten se-Bali dengan konsisten dan berkelanjutan secara niskala-sakala, serta didukung masyakarat Bali,” katanya.

Ranperda ini, menurut Koster, sangat penting dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan alam, manusia, dan kebudayaan Bali agar tetap lestari. Mengingat, leluhur Bali memakai filosofi yang berorientasi nyegara-gunung (pasir ukir pandeglang).

“Filosofi ini bermakna gunung atau ukir sebagai mahkota/hulu dan segara sebagai kaki atau teben yang menjaga kekuatan spirit taksu jagat Bali. Leluhur Bali telah melaksanakan filosofi ini berabad abad. Sehingga, secara historis Kebudayaan Bali terbukti tangguh, lentur, dan adaptif di tengah arus deras dinamika zaman,” katanya.

Guna menjaga eksistensi dan keberlanjutan kesucian, kelestarian, dan keharmonisan alam, manusia, dan kebudayaan Bali, lanjut Koster, Bali masa depan tidak boleh dilepas, bergerak tanpa arah. “Sejak lama, Bali tidak memiliki haluan untuk menyelenggarakan pembangunan secara fundamental, komprehensif, dan berkelanjutan, berdimensi jangka panjang, minimum 100 Tahun (satu abad). Terlalu besar risiko yang dihadapi oleh generasi ke depan, bila tidak ada suatu arah dan strategi penyelenggaraan pembangunan untuk mewujudkan Bali Masa Depan yang mampu memenuhi kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berhadapan dengan segala permasalahan dan tantangan,” katanya. (bgn003)23061912

Comments
Loading...
Use Rytr AI local app for structured content writing.