Media Informasi Masyarakat

Disdik Tabanan Telusuri Kabar Viral Siswa SMA Tidak Cakap Membaca, Ini Penjelasannya

Tabanan, Baliglobalnews

Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan dengan cepat menindaklanjuti kabar viral yang menyebutkan adanya siswa sekolah menengah atas (SMA) di wilayahnya yang tidak cakap membaca. Kepala Dinas Pendidikan I Gusti Putu Ngurah Darma Utama menegaskan bahwa setelah melakukan penelusuran, kabar tersebut tidak benar dan cenderung merupakan opini sepihak yang beredar di media sosial.

“Kami sudah telusuri, itu tidak benar. Pernah ada kejadian, tapi siswanya hanya tidak lancar membaca, dan siswa ini sudah tamat sekolah,” ujar Darma Utama saat dimintai konfirmasi pada Jumat (16/5/2025).

Menurut dia, penelusuran Disdik Tabanan mengungkap bahwa mantan siswa yang tidak cakap itu justru mahir dalam menggunakan perangkat teknologi atau gadget. “Jika itu yang dimaksud, saya meragukan adanya opini tidak bisa membaca,” katanya.

Meskipun membantah kabar siswa SMA yang kurang cakap. Pihaknya tidak menampik adanya peserta didik yang mengalami ketertinggalan pembelajaran dalam mencapai standar kemampuan membaca. Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebabnya adalah keberadaan siswa berkebutuhan khusus (ABK) yang mengikuti program inklusi di sekolah reguler. “Karena sekarang sekolah diharapkan bisa menerima semua siswa, atau sekolah inklusif,” ujarnya seraya memastikan bahwa kondisi tersebut telah mendapatkan penanganan melalui pendampingan di tingkat kelas, penyiapan tenaga pendidikan inklusi, serta penguatan melalui pembentukan tim literasi dan numerasi di tingkat sekolah dan kabupaten.

Selain itu, Darma Utama juga menyebutkan bahwa ketertinggalan belajar juga dapat disebabkan oleh adanya kasus kekerasan di sekolah, seperti perundungan. “Hal ini sudah ditangani oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Satuan Pendidikan atau TPPKSP,” jelasnya.

Dia berharap masyarakat bisa secara cerdas menilai informasi yang beredar di media sosial serta mencari sumber-sumber informasi yang bisa dipercaya. “Ini lah pentingnya terkait dengan literasi. Agar semua pihak tidak terjebak pada informasi yang keliru apalagi informasi salah,” ujarnya. (bgn020)25051605

Comments
Loading...