Data Kemiskinan Ekstrem Kabupaten Tabanan Turun Menjadi 72 Jiwa
Tabanan, Baliglobalnews
Kabupaten Tabanan menunjukkan kemajuan pesat dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem. Berdasarkan data dari Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda) Tabanan, jumlah rumah tangga miskin ekstrem di wilayah tersebut mengalami penurunan signifikan, mencapai 20 KK atau sekitar 72 jiwa per 28 Mei 2024.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 2023, angka kemiskinan ekstrem di Tabanan tercatat sebanyak 40 KK atau 145 jiwa. Sisa kasus kemiskinan ekstrem terkonsentrasi di tujuh kecamatan dengan rincian, Kecamatan Pupuan dan Kerambitan 9 jiwa, Marga 27 jiwa, Kediri 4 jiwa, Baturiti 6 jiwa, Selemadeg 10 jiwa dan Selemadeg Barat 7 jiwa.
Kepala Bappeda Tabanan I Gede Urip Gunawan mengungkapkan jumlah warga yang berada dalam kategori kemiskinan ekstrem telah menurun drastis. “Jika dibandingkan dengan tahun lalu, angka kemiskinan ekstrem menurun 50 persen,” ujarnya seusai acara sosialisasi KPU Tabanan, pada Selasa (23/7/2024).
Urip Gunawan menyebutkan ada beberapa hal yang menjadi indikator seseorang dikategorikan masuk kategori miskin ekstrem. Di antaranya jumlah penghasilan dan pengeluaran, kondisi tempat tinggal, kebutuhan pangan, akses terhadap layanan dasar hingga kemampuan membaca dan menulis. “Meskipun secara statistik tidak ada penduduk Tabanan yang berpenghasilan di bawah Rp15.000 per hari, namun hasil Penilaian Masyarakat Kemiskinan (PMK) menunjukkan bahwa masih terdapat individu-individu yang masuk ke dalam kategori kemiskinan ekstrem ini,” ujarnya.
Menurut Urip Gunawan, program pengentasan kemiskinan di Tabanan dijalankan secara kolaboratif, melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan perusahaan melalui program CSR (corporate social responsibility). “Jika kurang BPJS-nya ya, kita bantu bayarkan, kalau rumah bisa bantu ya, kita bedah rumahnya,” katanya.
Mayoritas warga, kata dia, tergolong miskin ekstrem di Tabanan adalah para lansia yang tidak punya keturunan atau tinggal seorang diri. Ada juga yang disabilitas yang menghambat aktivitas sehari-hari. “Untuk mereka yang tidak punya keturunan, kami arahkan ke panti jompo jika mereka bersedia,” ucapnya.
Dia mengharapkan langkah-langkah ini dapat terus dilanjutkan sehingga dapat membawa perubahan yang signifikan hingga mengurangi persentase kemiskinan ekstrem Kabupaten Tabanan hingga mencapai 5 persen. (bgn020)24072415