Media Informasi Masyarakat

Dalang Wanita Sulangai Duta Badung Angkat Lakon Prabu Salya Hadapi Keponakannya di PKB Ke-47

Denpasar, Baliglobalnews

Dalang wanita, Ni Luh Gede Anik Darmayanti sukses tampil dalam Parade Wayang Kulit Dalang Wanita di depan Gedung Kriya, Art Centre Denpasar, Selasa (15/7) malam. Luh Gede Manik yang pentas bersama Sanggar Seni Wayang Kulit Parwa Bendu Semara Sulangai, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, merupakan duta Kabupaten Badung pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025 membawakan kisah Pralaya Senopati Salya. Menariknya, parade Wayang kulit ini dibawakan dengan menggunakan pakem klasik khas Sulangai.

Anik Darmayanti menjelaskan bahwa kisah ini mengangkat lakon besar dari kisah Mahabarata. Dimana saat itu prabu Salya, Raja Mandaraka ditunjuk sebagai Senopati utama dari pasukan Korawa dalam perang Bharatayudha. Dari penunjukan itu, Prabu Salya mengalami pergolakan batin. Dimana dengan posisinya tersebut, artinya dia akan berhadapan langsung dengan Nakula dan Sahadewa yang merupakan keponakan kandungnya yang saat itu membela pihak Pandawa.

“Di tengah pergolakannya itu, Prabu Salya tetap menjalankan perannya selaku panglima,” katanya sebelum pementasan. Salya sendiri, kata dia, dikenal memiliki kekuatan besar. Dimana setiap tetes darah dari tubuhnya bisa menjelma menjadi raksasa. Hal itu membuat Korawa yakin bisa meraih kemenangan dalam pertempuran.

Namun Penasihat Pandawa, yakni Kresna hadir sebagai penentu arah perang. Dia mengungkap bahwa hanya manusia berdarah putih yang bisa mengalahkan kekuatan besar dari Prabu Salya. Ada tiga sosok yang memiliki darah putih atau suci tersebut. Ketiganya yakni Subali, Rsi Bagaspati yang merupakan guru dari Prabu Salya sendiri, lalu yang terakhir adalah prabu Darmawangsa. “Dalam pertempuran sengit itu, Prabu Darmawangsa terlibat duel dahsyat dengan Prabu Salya. Atau Pandawa melawan pamannya sendiri hingga akhirnya Prabu Salya gugur. Pesan yang ingin disampaikan dari cerita ini, intinya kita selalu berbuat baik, entah itu ke saudara atau orang lain,” katanya.

Dalang yang baru berusia 20 tahun itu menurutkan sebelum pementasan dirinya memang kerap tampil sebagai dalang di sejumlah pertunjukan kecil. Namun, ini adalah pertama kalinya dia menjadi dalang dalam hajatan Pesta Kesenian Bali. “Kami latihan kurang lebih empat bulan. Dan ini kali pertamanya saya tampil di PKB,” pungkasnya. (adv/bgn003)25071601

Comments
Loading...