Media Informasi Masyarakat

Bupati Tabanan Puji Karya Pitra Yadnya di Desa Adat Soka

Tabanan, Baliglobalnews

Gotong-royong karya pitra yadnya (atiwa-tiwa) pengabenan Jero Mangku Lingsir Pura Puseh mendapat apresiasi tinggi dari Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, saat menghadiri undangan di Wantilan Desa Adat Soka, Desa Antap Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Kamis (21/10).

Undangan yang juga dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, Camat Selemadeg, Unsur Muspika, Perbekel Desa Antap, Bendesa adat Soka dan Krama Adat Soka, itu berjalan dengan lancar serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Upacara atiwa-tiwa ini apabila dilihat secara sastra, sudah sesuai dengan ketentuan, sarananya sudah baik, kegotong-royongan yang diberlakukan juga sangat baik” ujar Sanjaya.

Orang nomor satu di Tabanan itu menyatakan karya atiwa-tiwa yang diselenggarakan di Desa Adat Soka itu sudah sesuai dengan Sradha Bhakti yaitu keyakinan. Dengan biaya yang cukup terjangkau, masyarakat bisa memberikan penghormatan terhadap pitara (leluhur). “Kalau kita sudah yakin melakukan bakti, acara ini tidak diukur oleh banten atau biaya yang besar, namun sudah masuk ke dalam karya utamanya yang utama, yaitu karya yang bernilai tinggi,” katanya.

Upacara yang dipuput oleh Ida Ratu Peranda Griya Bajra tersebut juga dikatakan sudah sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Tabanan yang linier dengan Pemerintah Provinsi, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana.

“Ada 6 kerthi yang wajib kita lestarikan, termasuk pengabenan yang sedang berlangsung ini, atma kerthi yang sampun memargi antar. Membangun karya secara bertahap dan menyeluruh dengan tujuan yang baik,” katanya.

Dia berharap masyarakat Desa Soka mampu memaknai upacara ini dengan gotong-royong dan semangat yang terus dijalankan, serta memaknai perbedaan yang ada di masyarakat dengan sikap yang selalu positif. “Menuju Tabanan Era Baru yang AUM (Aman Unggul dan Madani), bagaimana kita membangun Tabanan dari hulu sampai ke hilir, terintegrasi untuk mewujudkan Tabanan yang sejahtera” katanya.

Upacara tersebut dianggarkan Rp 200 juta dengan sawa 22. Sementara dana yang dipergunakan untuk keseluruhan acara diambil dari dana kas desa adat serta punia dari masyarakat. “Per sawa dianggarkan 4 juta rupiah, sementara untuk yang langkir 4 sawa, dengan biaya 1 juta per sawa,” ujar Ketua Panitia, I Nyoman Putra Wijaya. (bgn003)21102114

Comments
Loading...