Bupati Tabanan Hadiri Padiksan IB Ketut Artawa di Grya Jumpung Sesandan
Tabanan, Baliglobalnews
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menghadiri upacara rsi yadnya (madiksa) Ida Bagus Ketut Artawa dan Ida Ayu Putu Tirta Wati, di Griya Jumpung, Banjar Sandan Lebah, Desa Sesandan, Kecamatan Tabanan, pada Selasa (12/7).
Begitu pentingnya acara ini, walaupun kondisi Bupati Sanjaya saat ini tidak fit, namun tetap hadir, karena sangat mengapresiasi dan menghormati upacara Rsi Yadnya Padiksan ini. “Dan masih terasa jelas di ingatan, bahwa waktu pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Griya ini saya jadikan salah satu tempat kampanye dalam pemilihan. Griya Jumpung memiliki sejarah dalam mendukung tiang hingga jadi Bupati,” ujarnya.
Untuk itu, Sanjaya juga mengungkapkan kebanggaannya, karena bisa turut berpartisipasi dan menyaksikan upacara padiksan yang sakral ini dengan undangan lainnya. Pada intinya dijelaskan, Pemkab Tabanan sangat mengapresiasi dan memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya atas upacara ini yang sangat sesuai dengan visi misi baik provinsi Bali maupun Tabanan, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Dimana dalam visi tersebut ada 6 (enam) kerthi yang wajib dilestarikan bersama bagaimana agar menjaga keharmonisan baik sesama krama, dengan alam lingkungan serta budaya Bali. Ada tiga hal penting yang harus dijaga secara sekala dan niskala. Poin tersebut diantaranya, Wana Kerthi, Jana Kerthi, Danhu Kerthi Segara Kerthi, Buwana Kerti, dimana upacara Pediksan ini ada dalam Jana Kerthi.
Jana kerthi, menurut Sanjaya, sangat penting karena semua memiliki proses dan tahapan. Sanjaya juga minta kepada sang Medwijati agar nanti setelah menyandang sebagai Sulinggih agar wajib menghormati dan melaksanakan dresta apapun konsekuensinya. “Jadi inilah harapan tityang harus ada regenerasi, dimana griya menjadi pusat pendidikan spiritual. Di griya tempat kita untuk memohon, minta penunjuk, minta keterangan terkait spiritual,” katanya.
Di Bali, khususnya di Tabanan, kata dia, sudah umum dan erat sekali hubungan masyarakat dengan griya, terkait memohon petunjuk terkait upacara Yadnya ke griya ataupun ke Sulinggih yang sudah madwijati. “Maka dari itu, saya minta kepada ratu peranda dan seluruh pihak di Grya Jumpung apalagi di era milenial ini agar griya ini tetap menjadi pusat menimba ilmu spiritual dan harus terus up to date tanpa meninggalkan tradisi dan budaya, sehingga sesuai dengan keadaan masyarakat saat ini,” katanya.
Manggala Karya, Ida Bagus Kade Pawitra, mewakili pihak keluarga, mengucapkan selamat datang sekaligus terima kasih atas kehadiran serta apresiasi dari Bupati beserta jajaran yang turut menyaksikan upacara ini. Besar harapan pihaknya agar upacara ini berjalan dengan lancar serta tidak ada halangan apapun, sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Upacara tersebut juga dihadiri para sulinggih, satu anggota DPRD Provinsi Bali, beberapa anggota DPRD Tabanan, Sekda, para asisten dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Perbekel serta Bendesa Adat setempat tersebut, dilaksanakan sesuai dengan sastra. Dimana, puncak karya akan dilaksanakan pada rahina Buda Kliwon wuku Pahang, Rabu (13/7). (bgn003)22071218