Media Informasi Masyarakat

Bupati Sanjaya: Keluarga Merupakan Fondasi Utama Penurunan Kasus Stunting di Tabanan

Tabanan, Baliglobalnews

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, mengatakan berhasilnya pembangunan sebuah daerah berawal dari keluarga. Hal itu dikemukakannya ketika menjadi narasumber dalam sebuah acara di Denpasar pada Senin (26/6/2023).

Bupati Sanjaya menyebutkan Tabanan didaulat sebagai tuan rumah Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023. Dia menyatakan Tabanan sudah sangat siap untuk bagaimana ke depannya Pemkab mensosialisasikan Harganas. Dimana Harganas ini sudah ada sejak 30 tahun yang lalu, namun di Bali terutama Tabanan belum terlalu familiar dengan hal tersebut.

“Kenapa kita harus memperingati hari keluarga tersebut, karena kita melihat berhasilnya pembangunan sebuah daerah berawal dari keluarga. Bahwa, keluarga itu sehat, bukan hanya sehat lahiriah tetapi batiniah juga dan kerukunan keluarga itu adalah sehat dan bahagia. Jadi, kita peringati Hari Keluarga Nasional, sehingga di Tabanan, Bali, kita sudah siap untuk melaksanakan,” ujarnya.

Menurut Bupati, harganas akan dibuka secara serentak oleh Presiden, sementara di Provinsi Bali puncaknya akan dilaksanakan di Gedung Kesenian I Ketut Maria. Di samping itu, Tabanan juga mempunyai kegiatan car free day setiap hari Minggu, sehingga bisa disosialisasikan nanti terkait Harganas di sana, agar membumi di Bali khususnya Tabanan.

“Membumi bukan semata-mata bicara stunting, tapi bagaimana Harganas ini menjadi momentum kita untuk hidup sehat secara menyeluruh batiniah dan lahiriah. Astungkara di bidang kesehatan, kemarin kita juga diapresiasi oleh Pemerintah Pusat dan Gubernur terkait penanganan Covid, juga kita terbaik dalam penanganan kesehatan, khususnya stunting,” katanya.

Dia menyatakan kasus stunting di Kabupaten Tabanan sudah menurun dari tahun 2021 sekitar 9,2 persen, sekarang 8,2 persen. Dengan penurunan 1 persen dalam 2 tahun hal ini tergolong bagus, namun Bupati Sanjaya belum merasa puas. Kalau bicara tentang stunting.

“Saya yakin ke depan di Tabanan akan semakin menurun, karena apa? Karena stunting tersebut bukan persoalan di hilir, tetapi kita bicarakan dari hulu terkait masalah stunting ini. Kebetulan kami juga mempunyai sebuah program Bungan Desa (Berkantor di Desa), dengan berkantor di desa semua persoalan bisa kuta lihat. Semua persoalan di desa kita lihat, termasuk salah satunya adalah stunting,” katanya.

Terkait target, kata dia, tidak muluk-muluk. Sesuai target Bapak Presiden, bahwa tahun 2024 harus bisa menurun di angka 14 persen, begitu juga Bali saat ini ada di angka 8 persen, juga Tabanan dan akan terus diupayakan maksimal. “Apalagi saat ini di Tabanan sudah menggemakan Desa Bebas Stunting yang telah disosialisasikan di 133 desa yang ada dan diharapkan mampu menurunkan angka stunting hingga mencapai angka 5 persen,” katanya. (bgn003)23062709

Comments
Loading...
Start writing without limits.