Media Informasi Masyarakat

Bupati Hadiri Upacara Melaspas di Pura Tirtha Campuhan Kuta dan Resmikan Monumen Kalpataru

Badung, Baliglobalnews 

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti menghadiri upacara pecaruan rsi gana, melaspas dan mendem pedagingan di Pura Tirtha Campuhan Kuta. Bupati juga meresmikan Monumen Kalpataru yang dibangun di jaba sisi pura pada Rabu (15/10/2025).

Pada upacara yang dipuput Ida Pedanda Nabe Gde Bang Buruan Manuaba dari Muding Kerobokan tersebut, Bupati berkesempatan mendem pedagingan di palinggih padmasana, sembahyang bersama, menandatangani prasasti dan meresmikan Monumen Kalpataru. Bupati juga menyerahkan secara simbolis bantuan hibah tahun 2024 untuk pembangunan pura Rp2,3 miliar dan medana punia Rp20 juta.

Bupati Adi Arnawa menyampaikan terima kasih kepada krama pengempon pura yang telah melaksanakan upacara penyucian stana ida bhatara melalui upacara pecaruan dan melaspas. Hal ini sebagai wujud bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, semoga Beliau senantiasa melimpahkan waranugraha, keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Beliau juga mengapresiasi langkah dari Komunitas Peduli Sungai Tukad Mati Lestari Kuta yang berperan aktif menjaga dan melindungi kelestarian lingkungan khususnya kawasan tukad mati yang berdampingan dengan Pura Tirtha Campuhan. Terlebih komunitas ini sudah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat dengan diraihnya penghargaan Kalpataru. “Tentu kami pemerintah daerah sangat mendukung dan terus mendorong agar kawasan Tukad Mati sebagai hilirnya aliran sungai dan Kuta sebagai pusat pariwisata tetap terjaga kebersihannya. Kami juga imbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai sehingga tidak terulang lagi musibah banjir,” harapnya.

Sementara Ketua Panitia Jero Mangku Nyoman Sukra yang akrab dipanggil Jero Dolphin menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Badung sehingga pembangunan Pura Tirtha Campuhan Kuta dapat terlaksana dengan baik termasuk jalannya upacara. Disebutkan bahwa, parahyangan pura awalnya dibangun pada Buda Kliwon Wuku Gumbreg, 9 September 2009 dengan pengempon 9 KK. Hingga sekarang Pura ini pengayahnya sudah banyak dari seluruh Bali. Untuk penataan kawasan Pura di support oleh Pemkab Badung dan PLN Peduli. Dari penataan ini dikembangkan tanaman hidroponik hingga tanaman langka yang sudah ada disumbangkan bagi masyarakat. “Dari upaya peduli lingkungan yang dilakukan oleh Komunitas Peduli Sungai Tukad Mati Lestari Kuta telah berhasil meraih penghargaan Kalpataru kategori penyelamat lingkungan pada tahun 2019 dan Kalpataru Lestari tahun 2025,” jelasnya.

Hadir pula Kadis Kebudayaan I Gde Eka Sudarwitha, Perwakilan DLHK Provinsi Bali, Balai Wilayah Sungai Bali Penida, PLN, Camat Kuta, Bendesa Adat Kuta serta Lurah Kuta. (*/bgn003)25101511

Comments
Loading...