Media Informasi Masyarakat

Bupati Giri Prasta Salurkan Bantuan Hibah Rp 96 M untuk Kecamatan Se-Badung, Berharap Bisa Gerakkan Sektor Nonformal dan Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Badung, Baliglobalnews

Penyerahan bantuan hibah dan BKK kepada masyarakat merupakan salah satu program Pemkab Badung yang bertujuan untuk melestarikan adat, seni budaya, tradisi dan agama, sekaligus untuk menguatkan daya beli masyarakat. Di samping itu penyaluran bantuan ini juga diyakini mampu memberikan efek positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah, terlebih banyak penerima manfaat yang menggunakan bantuan hibah dan BKK ini untuk pembangunan fisik sehingga berimplikasi terhadap pergerakan sektor non formal di wilayah Kabupaten Badung.

Hal itu dikatakan Bupati Nyoman Giri Prasta saat melaksanakan roadshow penyaluran dana hibah daerah dan BKK untuk masing-masing kecamatan se-Kabupaten Badung, pada Selasa (25/10/2022).

“Tukang bangunan, toko bangunan, tukang bata/batu itu semua bisa bergerak. Sehingga masyarakat yang bergerak di sektor nonformal bisa mendapatkan manfaat nilai ekonomi, sehingga daya beli masyarakat Badung bisa meningkat. Inilah cara saya di Kabupaten Badung dengan memberikan sebuah sentuhan sehingga masyarakat Badung merasakan kebijakan anggaran yang saya terapkan sebagai Bupati di lima bidang program prioritas yang meliputi sandang, pangan dan papan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja, pembangunan bidang adat, agama dan budaya serta bidang pariwisata,” katanya.

Bupati Giri Prasta menyebutkan besaran anggaran dana hibah/BKK yang disalurkan di setiap kecamatan berbeda-beda, karena disesuaikan dengan kebutuhan di setiap wilayah. “Saya melihat berdasarkan kebutuhan kalau memang butuh Rp 2,6 miliar, ya saya berikan Rp 2,6 miliar. Kalau memang hanya butuh Rp 50 juta saja, ya cukup Rp 50 juta yang saya berikan,” ujarnya.

Di sisi lain, Giri Prasta turut mengungkapkan bahwa pelaksanaan program unggulan lainnya di Kabupaten Badung seperti pemberian insentif untuk petani, saat ini sudah dirancang dengan sedemikian rupa, yang dimulai dengan melakukan berbagai pembenahan di bidang infrastruktur pertanian. “Pertanian itu ada hulu, tengah dan hilir, maka ketika kita bicara masalah pertanian pangan berkelanjutan saya kira lahan produktif ini kita harus jaga dengan baik dengan memberikan insurance kepada petani atau semacam ganti rugi ketika petani mengalami gagal panen. Di samping itu kita juga sudah memberikan bebas pajak. Dan yang paling prinsip yang kami lakukan adalah dengan memberikan insentif kepada petani. Inilah program betul-betul out of the box keluar dari zona nyaman, tapi kami harus bisa lakukan itu. Sehingga ke depannya masyarakat kami tidak ragu menjadi petani inilah salah satu motivasi yang saya lakukan bagaimana anak-anak saya di Badung punya cita-cita menjadi petani. Saya kira pola ini yang harus saya lakukan,” katanya seraya menegaskan bahwa lahan pertanian produktif di Badung dengan luas 8.000 Ha yang membentang dari Badung ujung utara hingga Badung ujung selatan dipertahankan secara baik dengan melibatkan para stakeholder terkait di bawah pimpinan Sekretaris Daerah.

Rincian jumlah dana hibah yang disalurkan untuk Kecamatan Petang Rp 6.230.000.000, Abiansemal Rp 10.708.512.000, Mengwi Rp 50.175.000.000, Kuta Utara Rp 9.190.000.000, Kuta Rp 17.730.000.000, Kecamatan Kuta Selatan Rp 2.140.000.000. Sedangkan rincian dana BKK yang disalurkan oleh Bupati yakni di Kecamatan Petang Rp 197.259.000, di Kecamatan Mengwi Rp 1.751.029.000 dan di Kecamatan Abiansemal Rp 775.000.000. (bgn003)22102010

Comments
Loading...