Bupati Giri Prasta Hadiri Upacara Melaspas Pura Kahyangan, Desa dan Puseh Desa Adat Samuan
Badung, Baliglobalnews
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, menghadiri upacara mendem pedagingan serangkaian karya agung, ngenteg linggih, mupuk pedagingan, pedudusan agung, mapeselang, medasar tawur balik sumpah utama ngusaba desa dan ngusaba nini di Pura Kahyangan Desa dan Puseh Desa Adat Samuan, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung, pada Sabtu (23/9/2024).
Sebagai bentuk ngrastiti bhakti kepada Ida Bhatara, Bupati Badung memberikan bantuan dana hibah induk Rp 1,5 miliar serta secara pribadi mapunia Rp 20 juta, anggota DPRD Bali I Bagus Alit Sucipta Rp 5 juta, anggota DPRD Badung I Gst Lanang Umbara, I Gst Agung Ayu Inda Trimafo Yudha, dan I Nyoman Suka masing-masing Rp 5 juta dan tokoh muda masyarakat Badung, Bima Nata Rp 10 juta.
Bupati Giri Prasta mengucapkan rasa syukur kepada Ida Hyang Widhi Wasa dan Ida Bhatara-bhatari yang berstana di Pura Kahyangan Desa dan Puseh Desa Adat Samuan karena semua telah diberikan keselamatan dan kerahayuan dalam melaksanakan upacara Mendem Pedagingan serangkaian Karya Agung, Ngenteg Linggih, tersebut. “Manggala karya sudah menyampaikan persiapan dalam pelaksanaan upacara ini sudah dilaksanakan mulai dari tiga bulan yang lalu, dapat dikatakan upacara ngusaba desa ngusaba nini ini adalah eedan upacara yang paling utama di desa adat setiap 30 tahun sekali, kalau di Bali Eka Dasa Rudra (100 tahun sekali) yang dilaksanakan di Pura Besakih, astungkara setelah upacara besar ini dilaksanakan masyarakat semua segilik, seguluk, selulung, sebayantaka nyujur jagad, gemah, ripah, loh jinawi, tata tentrem kertha rahaja,” ucapnya.
Sementara Manggala Karya I Wayan Laya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Murdaning Jagat Badung bersama undangan lainnya dan ikut ngrastiti bakti. Dia menyebutkan puncak upacara pada Jumat (29/9/2023). “Dapat diketahui pelaksanaan upacara ini bisa berjalan seperti ini atas dukungan krama adat semua dimana pura ini keempon oleh tiga banjar adat, dua banjar dinas dan kurang lebih 1.400 jiwa. Piodalan agung ini dulu sudah dilaksanakan pada tahun 1990. Jadi pada saat ini sudah berjalan 33 tahun yang lalu dan baru masyarakat Samuan ini bisa melanjutkan upacara utama seperti sekarang, itu juga berkat bantuan Bapak Bupati. Kami mewakili krama Desa Adat Samuan mengucapkan banyak terima kasih, karena bapak sudah bisa meringankan beban masyarakat Samuan dalam melaksanakan upacara yang utama ngusaba desa dan ngusaba nini,” ungkapnya. (bgn003)23092407