Media Informasi Masyarakat

Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Atma Wedana Kinembulan Desa Adat Petang

Badung, Baliglobalnews

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, memberikan apresiasi dan dukungan atas semangat krama Desa Adat Petang, Kecamatan Petang, dalam melaksanakan karya atma wedana kinembulan.

“Saya berharap masyarakat Desa Adat Petang agar selalu bersatu, karena dengan bersatu setengah perjuangan sudah berhasil, seperti saat ini dalam pelaksanaan karya yadnya atma wedana kinembulan yang dilaksanakan secara bersama, ini sebagai wujud dharmaning leluhur,” kata Giri Prasta saat hadir memberikan sambutan di tengah-tengah masyarakat Desa Adat Petang, Jumat (30/9/2022).

Giri Prasta juga mengajak semeton semua harus selalu berpedoman dengan ajaran Agama Hindu berlandaskan dharmaning leluhur, dharmaning agama dan dharmaning negara. Karya ini merupakan karya yang utama dan telah sesuai dengan sastra serta ajaran agama Hindu.

“Karya ini disebut dengan mamukur kinembulan. Memukur artinya nyekah dan kinembulan artinya bersama atau secara gotong-royong. Diharapkan, rasa gotong royong dan persatuan krama Desa Adat Petang tetap dijaga demi kemajuan pembangunan di Desa Adat Petang yang akan diwariskan kepada generasi penerus,” jelasnya.

Giri Prasta menyampaikan pentingnya karya atma wedana kinembulan, karena upacara atma wedana dan sarwa prakerti ini merupakan sebuah sarana upacara untuk menyucikan atma sehingga menjadi Dewa Hyang Guru dan melinggih di merajan rong tiga. Banyak rangkaian dari upacara nyekah yang patut dilaksanakan oleh krama, mulai dari ngangget daun beringin, murwa daksina, maprelina puspa, meajar-ajar dan terakhir mamitang ke Pura Dalem dan ngelinggihang di masing-masing merajan. Dalam pelaksanaan upacara ini juga harus menjalankan panca suara yaitu Ida Sulinggih mepuja suara genta, mamutru/ngwacen lontar atma prasangsa, sesolahan Topeng Sidakarya, sesolahan wayang lemah, dan kidung/pesantian. Selanjutnya dalam prosesi meajar-ajar ada yang disebut Catur Loka Pala. Yang terakhir dan utama adalah saat ngelinggihang disebut Dewa Pratista bermakna menyatukan bumi dengan langit dengan konsep padu muka, dan prosesi ngelinggihang yang disebut Dewa Pratista ini berdasarkan Lontar Panglukuning Dasa Aksara dan Lontar Panglukuning Panca Aksara Pari Kandaning Parahyangan. “Saya harapkan semua prosesi upacara tersebut dapat diikuti oleh semua keluarga sebagai tanggung jawab serta wujud bakti kita kepada leluhur yang diupacarai,” katanya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Badung juga menyerahkan dana aci Rp 350 juta dan secara pribadi memberi bantuan dana Rp 30 juta.

Sementara Manggala Karya I Dewa Gede Usadi yang juga Bendesa Adat Petang menyampaikan banyak terima kasih atas kehadiran Bupati Badung bersama undangan lainnya. Dalam pelaksanaan upakara upacara atma wedana kinembulan Desa Adat Petang diikuti 43 sawa nyekah, dan mesangih 64 orang.

Turut hadir mendampingi Bupati Anggota DPRD Badung I Gst Lanang Umbara, Penglingsir Puri Agung Petang, perwakilan Dinas Kebudayaan IB Munika, Camat Petang AA Ngr. Raka Sukaeling, unsur Tripika Kecamatan Petang, perbekel se-Kecamatan Petang, serta undangan dan tokoh masyarakat setempat. (bgn003)22093001

Comments
Loading...
Learn more here about how Rytr works offline.