Bupati Giri Prasta Hadiri Acara Rsi Yadnya Apodgala Dwijati Griya Gede Bukian, Desa Pelaga
Badung, Baliglobalnews
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, menghadiri acara apodgala dwijati Ida Bhawati Pasek Drs I Nyoman Kartika Yasa dan Ida Bhawati Pasek Istri Ni Made Muliasmin di Griya Gede Bukian, Banjar Bukian, Desa Pelaga, Petang, Senin (14/3).
Upacara disaksikan oleh Nabe Napak Ida Pandita Mpu Nabe Widya Prama Santika, Griya Agung Pasek Giri Kusuma, Banjar Abing, Sulangai Petang, Nabe Waktra Ida Pandita Mpu Nabe Putra Swadiaya Pramana Santika Griya Agung Pasek Kedampal Abiansemal, dan Nabe Saksi Ida Pandita Mpu Nabe Daksa Manik Mas Griya Sakti Asita Manik Mas, Banjar Bedil, Desa Baha, Mengwi.
Dalam sambrama wacananya Bupati Nyoman Giri Prasta mengatakan sangat bangga dan bahagia dapat hadir sekaligus sebagai upasaksi dalam karya Apodgala Dwijati Ida Bhawati Pasek I Nyoman Kartika Yasa bersama Ida Bhawati Pasek Istri Ni Made Muliasmin.
“Upacara dwijati merupakan upacara yang bermakna lahir untuk kedua kalinya (reinkarnasi) sebagai seorang sulinggih, seseorang yang telah melalui proses tata upacara diksa inilah yang mempunyai wewenang luas dan lengkap dalam pelaksanaan dan menyelesaikan berbagai upacara yadnya,” katanya.
Bupati Giri Prasta menyampaikan dalam sastra disebut Vasudewa Kutumbakam yang diartikan kita adalah saudara. Di Bali ada sulinggih itu hanya dua yang di bilang sadaka, yaitu orang suci. “Siapa yang dibilang dan bisa menjalankan Siwa, rambut meprucut itu yang menjalankan Siwa dan rambut yang terurai atau gundul itulah yang menjalankan Buda. Maka dari itulah, yang disebut dengan sadaka juga disebut dengan Siwa Budha. Kalau ida bagus madwijati disebut ida pedanda, kalau arya atau gusti disebut rsi agung, kalau semeton dewa dipanggil ida begawan, kalau pande dipanggil sri mpu pande, kalau pasek dipanggil pandita mpu. Saya berbicara adanya dua sadaka ini yaitu Siwa dan Buda itulah yang disebut dengan sadaka,” ujarnya.
Tujuan hidup kita, kata dia, adalah moksartham jagadhita ya caiti dharma. Moksa dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa, dan selalu melaksanakan ajaran kedharman, sepatutnya semua masyarakat ini melaksanakan dwijati welaka terlebih dahulu, setelah itu menjadi pemangku nitenin pemargi Bawati, dan setelah itu madwijati. Dwijati ini ada dibilang catur bandana dharma yaitu amari wesa (tata cara menggunakan busana, amari sesana (beretika), amari aran (berubah nama), dan guru susrusa.
“Kepada semeton semua, kita di Pasek ini harus saling sumbah, masidikara, dan saling parid. Dimana saling sumbah kita kepada Ida Hyang Ratu Pasek, dimana kita duduk sama rendah berdiri sama tinggi, dan yang terakhir saling parid yaitu satu bisa dibagi berdua, untuk itu harapan kami pasemetonan ini agar bersatu karena dengan bersatu setengah perjuangan akan berhasil. Untuk itu harus bersatu agar segilik, seguluk, selunglung, sebayantaka nyujur gemah ripah loh jinawi,” katanya.
Sebagai wujud bakti Pemkab Badung atas pelaksanaan upacara dwijati ini, Bupati Giri Prasta menghaturkan dana punia Rp 50 juta, dan secara pribadi juga Bupati Giri Prasta menghaturkan punia Rp 10 juta.
Manggala Karya, I Wayan Suryantara, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, dan undangan lainnya.
“Pada hari yang baik ini, dapat saya sampaikan sebelum Ida menjadi sulinggih sebelumnya sudah menjadi Bhawati setahun sebelumnya, dan pada tanggal 6 Maret 2022 sudah melaksanakan diksa pariksa dan hari ini Rahina Soma Dukut tanggal 14 Maret 2022 acara puncak Munggah Sulinggih. Upacara Rsi Yadnya Apodgala Dwijati ini, berjalan lancar, labda karya atas dukungan dan doa restu para Ida Sulinggih, Pandita, Pinandita, dan masyarakat lainnya. Untuk dana yang dihabiskan dari awal pelaksanaan rentetan upacara munggah sulinggih Rp 120 juta, berasal dari Griya Ida Bhawati dan punia- punia dari pasemetonan. Setelah menjadi sulinggih harus bisa memberi tuntunan sastra agama ring masyarakat Desa Bukian dan masyarakat umum lainnya, karena Ida sebelumnya bagian dari Desa Adat Bukian dan sekarang setelah madwijati dados sulinggih harus tetap bisa menjadi pengayom masyarakat Bukian dan masyarakat umum lainnya,” pungkasnya. (bgn003)22031519