Bupati Eka Apresiasi Webinar ”Peran Media dalam Adaptasi Kebiasaan Baru”
Tabanan, Baliglobalnews
Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, membuka Webinar ”Peran Media Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Indonesia Tangguh Berdasarkan Pancasila” di Dinas Kominfo Kabupaten Tabanan, Senin, (27/7).
Webinar dilaksanakan untuk mendorong media dalam pembuatan narasi-narasi berita agar menumbuhkan optimisme masyarakat saat menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini masyarakat dapat menghasilkan produktivitas untuk menuju Indonesia yang tangguh berdasakan Pancasila.

Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan webinar tersebut.
Namun dengan adaptasi kebiasaan baru masyarakat harus tetap bisa berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi. Seperti mengayuh sepeda, jika dulunya mengayuh dengan cepat, sekarang mengayuh lambat asal tetap berjalan dan tidak jatuh. Untuk itu, dia menyarankan kepada masyarakat saat menghadapi Covid-19 untuk memproduksi jamu-jamuan herbal yang diwariskan oleh leluhur agar bisa menjaga kondisi tubuh.
”Di tengah Covid-19, media diharapkan memberitakan hal yang dapat membangun optimisme di masyarakat dan bertahan hidup ditengah Covid-19. Sehingga menjadi motivasi masyarakat ditengah Covid-19,” katanya.
Moderator acara, Panca Wardani Lodra, menampuk Direktur Bali Ekspress, I Putu Suyatra, Ketua AJI Denpasar, Nandang Astika, Dosen FISP Unud, DR Ni Made Ras Amanda Gelgel, S.Sos.,M.Si dan Direktur Bali Business Network, I Made Abdi Negara, sebagai narasumber.
Direktur Bali Ekspress, I Putu Suyatra sebagai pembicara pertama mengatakan dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru peran media agar membuat berita yang berimbang. Dari data yang yang diperoleh pihaknya, dampak dari Covid-19 ini mengakibatkan adanya sekitar puluhan ribu pekerja dirumahkan bahkan di-PHK. Tidak hanya itu, jumlah penduduk miskin juga bertambah bila dibandingkan dengan tahun yang lalu.
”Ini tanggung jawab kami selaku media untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat di tengah Covid-19, karena sulit mencari orang yang bertahan hidup di tengah Covid-19, sehingga peran media dapat memberikan optimisme kepada masyarakat,” kata Putu Suyatra.
Ketua AJI Denpasar, Nandang Astika, sebagai pembicara kedua mengatakan bahwa tema dalam Webinar yang diselenggarakan sangat nasional. Dia menilai baik dan buruknya media saat ini masih dibutuhkan oleh khalayak umum. Pasalnya, masyarakat ingin mendapatkan informasi dan banyak juga masyarakat tidak bisa mengakses informasi. Dari media itu sendiri yang memfasilitasi untuk menyambung informasi ke masyarakat.
Untuk media mainstream sebagai fungsi pers, ada banyak fungsinya yakni memberikan informasi, edukasi, hiburan dan sosial kepada masyarakat melalui media. Namun belakangan ini, masyarakat justru mengatakan berita yang dimuat oleh media mainstream dikatakan berita hoax.
”Hal ini terjadi karena tidak sependapatnya masyarakat dengan berita itu sehingga dikatakan berita hoax dan berita bohong. Kami menegaskan, prosesnya bukan asal comot dan asal contek, yang pasti sudah sesuai wawancara dan tidak membuat berita yang tidak ada pernyataan resmi dari narasumber,” katanya. (bgn/humas)20072713