Bulan Juni 2021, Sejumlah Harga Kebutuhan Pokok Di Bali Alami Deflasi
Denpasar, Baliglobalnews
Provinsi Bali kembali mencatat penurunan tekanan harga pada bulan Juni 2021. Deflasi tercatat 0,38% (mtm), lebih terbatas dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi 0,58% (mtm). Secara spasial, deflasi terjadi di kota Denpasar 0,36% (mtm) dan Singaraja 0,52% (mtm).
Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho, mengatakan turunnya tekanan harga terjadi di kelompok volatile food, sedangkan kelompok core inflation dan administered prices tercatat meningkat. Secara tahunan, Bali mengalami inflasi 0,58% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya 1,07% (yoy) dan lebih rendah pula dibandingkan dengan inflasi nasional yang sebesar 1,33% (yoy).
“Adapun penurunan harga aneka cabai dan bawang merah disebabkan oleh meningkatnya pasokan di tengah distribusi antarwilayah yang membaik,” ujarnya.
Kelompok volatile food mengalami deflasi 3,76% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan harga terlihat utamanya pada komoditas daging ayam ras, cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah. Penurunan harga daging ayam sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan stok ayam di Provinsi Bali.
Kelompok barang core inflation mencatat inflasi 0,26% (mtm), terutama disebabkan oleh naiknya harga canang sari dan emas perhiasan. Peningkatan harga canang sari meningkat seiring dengan banyaknya upacara adat dan keagamaan sepanjang bulan Juni 2021 yang dipercaya sebagai bulan baik bagi masyarakat Bali. Sedangkan peningkatan harga emas perhiasan mengkuti kenaikan harga emas dunia.
Kelompok barang administered price mencatat inflasi 0,28% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya, terutama bersumber dari naiknya tarif angkutan udara yang antara lain disebabkan oleh naiknya permintaan penerbangan ke Bali seiring program Work From Bali.
Bank Indonesia menilai, inflasi Bali sampai dengan bulan Juli masih dalam keadaan rendah dan stabil (di bawah 2%). Beberapa upaya menjaga kecukupan pasokan akan terus dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota seperti kerja sama antardaerah. Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam pemasaran produk-produk pertanian (e-commerce) dan dalam produksi (digital farming) juga perlu terus didorong.(bgn008)21070234