Media Informasi Masyarakat

Bulan Bahasa Bali V Desa Adat Kapal Tahun 2023 Diwarnai Pameran Sastra Widnya

Badung, Baliglobalnews

Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023 Desa Adat Kapal diwarnai dengan pameran seratus karya sastra widnya di Balai Wantilan Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung pada Minggu (19/2/2023).

Perayaan Bulan Bahasa Bali dengan tema “Segara Kerthi Campuhan Urip Sarwa Prani”, diisi dengan wimbakara meliputi nyurat aksara Bali, masatua Bali, dan gending rare; rekaaksara sastra widnya (pameran baligrafi), festival nyurat lontar, festival ngwacen lontar, festival mengetik aksara Bali bagi prajuru desa adat, kelihan banjar adat, kepala lingkungan.

Kelian (Bandesa-red) Desa Adat Kapal, I Ketut Sudarsana, menyatakan senantiasa menjalankan Bulan Bahasa Bali sesuai dengan Perda Pemprov Bali dengan mendirikan pasraman. “Setiap hari Minggu kami membina anak-anak membaca lontar menulis aksara Bali, menulis di lontar membuat prasi. Anak-anak juga saya ajarkan membuat sastra widnya, saya tidak sebut Baligrafi, tetapi sastra widnya. Jadi, rutin bukan sekadar menjelang lomba,” katanya.

Ayah dua putri itu minta kepada orangtua untuk memberi dorongan agar anak-anak mengikuti pelatihan di pasraman untuk menghindari hal-hal negatif seperti narkoba.

Menurut Sudarsana, pelatihan membaca dan menulis aksara Bali tidak bisa dalam waktu hanya dua atau tiga bulan saja, tetapi harus kontinyu. Karena itulah, pihaknya rutin memberikan pelatihan sehingga pihaknya tidak sulit mencari peserta untuk mengikuti lomba, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

“Semua biaya pribadi saya, tidak ada ambil uang desa karena saya seneng. Untuk mencapai tujuan harus ada korban. Saya support dengan nasi be guiling. Agar generasi Desa Adat Kapal betul-betul bermartabat untuk ayah-ayahan desa mendatang. Kita bentuk dari sekarang,” katanya.

Terkait karya sastra widnya, dia menyebutkan anak-anak Desa Adat Kapal sudah banyak yang tertarik. Hingga saat ini, pasraman yang dipusatkan di rumahnya diikuti oleh 124 orang. “Orang kita tidak banyak yang tertarik, tetapi wisatawan asing banyak yang mencari sastra widnya ini. Karya anak-anak kami sudah tersebar di Prancis, Belgia dan Korea. Jadi, ini peluang bagi anak-anak untuk berkarya,” katanya seraya menyebutkan karya anak-anak yang dipamerkan sudah ada yang laku. “Ada tamu yang senang, hasilnya bukan untuk saya, tapi saya belikan baju agar anak anak senang,” katanya.

Pada bulan Bahasa Bali kali ini, juga ada lomba pidato bahasa Bali untuk ibu-ibu PKK banjar dengan tema bebas. Kalau diberi tema, dia khawatir nanti khawatir bahasa Balinya akan kaku.

Sudarsana pun menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga bulan bahasa bisa berjalan lancar

Sementara Kabid Bidang Sejarah Dinas Kebudayaan Badung, Komang Indra, yang membuka Bulan Bahasa Bali Desa Adat Kapal mewakili Kadisbud Badung dengan memukul bende, merasa bangga dan mengapresiasi pelaksanaan Bulan Bahasa Bali Desa Adat Kapal tersebut. Dia menyebutkan Bahasa Aksara Bali sebagai sumber budaya Bali, akar tradisi adat dan budaya Bali.

“Karena itu, kami minta agar masyarakat Kapal sama-sama berperan serta dalam Bulan Bahasa Bali di Kapal ini,” katanya.

Sebagai warga Kapal, Komang Indra tidak meragukan kegiatan tersebut, karena persiapan dilakukan setiap hari, tidak insidental menjelang lomba di kabupaten.

“Bendesa Adat Kapal jadi tim ahli adat dan budaya di Badung, sebagai narasumber tentang aksara dan bahasa Bali, kita harus bangga mempunyai Kelian Desa yang ahli aksara Bali. Desa Adat Kapal jadi contoh bagi desa lainnya terkait upakara upacara yadnya. Di desa lain belum ada lomba Baligrafi, sedangkan anak-anak Desa Adat Kapal sudah tertarik melestarikan aksara sastra widya, ini sangat mahal karena mengandung nilai filosofis,” katanya.

Hadir saat itu Ketua Komisi IV DPRD Badung Made Suwardana bersama anggota Komang Tri Ani, Kadis Kearsipan, Camat Mengwi, Lurah, dan undangan lainnya. (bgn003)23021902

Comments
Explore intelligent content generators here.