Buka Pasamuan MGPSSR, Gubernur Bali Minta Paiketan Pasemetonan Perluas Kontribusi
Denpasar, Baliglobalnews
Gubernur Bali, Wayan Koster, berharap keberadaan paiketan pasemetonan yang jumlahnya cukup banyak tak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan internal, tapi harus mulai memperluas kontribusi untuk kepentingan masyarakat.
Harapan itu disampaikan Gubernur dalam sambutannya ketika membuka Pasamuan Agung XVI Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) di Graha Kepasekan, Sekretariat MGPSSR Pusat, Jalan Cekomaria, Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, Minggu (19/12).
Menurut Gubernur Koster, jika kontribusi paiketan pasemetonan bisa diperluas, diyakini keberadaannya akan mampu mendorong kemajuan masyarakat untuk tatanan kehidupan yang lebih baik. Terlebih lagi, MGPSSR merupakan paiketan pasemetonan dengan jumlah anggota paling banyak dan telah tersebar di sejumlah provinsi di Tanah Air. “Jika kontribusinya bisa diperluas, tak hanya akan memajukan Bali, tapi juga Indonesia,” ucapnya.
Selain memperluas kontribusi, mantan anggota DPR RI tiga periode itu juga mengingatkan pentingnya paiketan pasemetonan diwadahi sebuah organisasi yang dikelola secara modern agar mampu menampung aspirasi dan kehendak anggota. “Ini penting agar organisasi paiketan lebih bisa diberdayakan untuk kepentingan lebih luas,” katanya.
Secara khusus, sebagai bagian dari MGPSSR, Gubernur kelahiran Desa Sembiran Tejakula itu memohon dukungan kepada pasemetonan pasek agar berperan aktif dalam menyukseskan implementasi program prioritas yang merupakan penjabaran dari visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’
Gubernur Koster juga memaparkan sepuntas tentang visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Dia menyebutkan visi tersebut mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.
Sejak dilantik sebagai gubernur, ia yang didampingi Wagub Cok Ace berusaha keras menata Bali secara fundamental dan komprehensif dalam berbagai bidang agar semakin maju, mengikuti perkembangan zaman, dinamika nasional dan global, namun tetap menjaga adat, seni, tradisi, budaya adiluhung warisan leluhur. “Saya memantapkan diri untuk teguh dan kokoh pada keyakinan dalam menjalankan kepemimpinan yang terarah dan berusaha sedalam-dalamnya memahami kekuatan Bali yang berakar pada adat, seni, tradisi dan budaya,” ujarnya sembari mengajak seluruh komponen masyarakat maju secara kolektif, jangan ada sekat, apalagi terpecah belah.
Sementara Ketua MGPSSR, I Wayan Wita, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Gubernur Koster untuk membuka kegiatan pasamuan sekaligus bertatap muka dengan semeton pasek. Menurut dia, pasamuan ini adalah sebuah kebutuhan bagi organisasi dan merupakan tindak lanjut dari Mahasabha MGPSSR. Pada kesempatan itu, dia menyampaikan komitmen bahwa MGPSSR berada di garda terdepan dalam pelaksanaan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Pembukaan pasamuan ditandai pemukulan gong oleh Gubernur Wayan Koster. (bgn003)21121911