Buka Musda IV FSP Bali, Sekda Adi Arnawa Harapkan Mampu Hasilkan Program Cerdas dan Inovatif
Mangupura, Baliglobalnews
Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa, mewakili Bupati Badung Giri Prasta, membuka secara resmi Musyawarah Daerah (Musda) IV Federasi Serikat Pekerja Bali (FSP-Bali) di ruang Gosana II, Sekretariat DPRD Puspem Badung, pada Jumat (9/12/2022).
Sekda Adi Arnawa mengatakan Pemerintah Kabupaten Badung sangat mengapresiasi dan mendukung terselenggaranya Musda IV Federasi Serikat Pekerja Bali di Kabupaten Badung.
Sekda Adi Arnawa menyatakan serikat pekerja memiliki posisi yang sangat strategis, khususnya dalam kepariwisataan di Bali. Terlebih Badung merupakan kabupaten yang paling mempunyai dampak langsung terhadap keberlangsungan pariwisata. “Bicara mengenai pariwisata, tidak dapat dilepaskan dari kontribusi serikat pekerja. Oleh karena itu, Pemkab Badung sangat mendorong Musda IV FSP Bali,” katanya.
Dia mengharapkan musda tersebut menghasilkan satu program kegiatan serta terobosan, terutama dalam rangka untuk bagaimana menjaga pariwisata yang berkelanjutan di Badung dan Bali serta bagaimana memperjuangkan para pekerja terutamanya kesejahteraan pekerja dan keluarganya. “Besar harapan kita bersama, melalui Musda ini akan dapat menghasilkan rumusan-rumusan program kerja yang cerdas dan inovatif dalam rangka meningkatkan kemajuan pembangunan. Kami juga berharap melalui musda ini akan terpilih para pengurus yang memiliki kemampuan untuk memimpin dan memanage organisasi serta mau bekerja keras dengan itikad kuat untuk mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya,” katanya..
Sementara Ketua FSP Bali Kabupaten Badung, I Wayan Suyasa, selaku ketua panitia menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Badung yang sudah memfasilitasi terlaksananya kegiatan Musda IV FSP Bali tahun 2022 sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dari Musda yang dihadiri pemerintah, pengusaha yakni Apindo serta Federasi Serikat Pekerja Bali ini, pihaknya ingin betul-betul adanya rasa peduli dari seluruh elemen masyarakat kepada pekerja itu sendiri.
“Bukan bicara tentang tuntutan-tuntutan, namun bagaimana kita bisa duduk bersama untuk memberikan satu garansi kepentingan bagi Bali secara umum dan Badung khususnya agar sinergitas berjalan dengan baik. Kami harap jangan sepelekan buruh ini, jika betul-betul, mohon maaf buruh melaksanakan haknya, misalnya menuntut haknya dengan turun ke jalan, demo, itu undang-undang memberikan. Tapi di sisi lain kami tetap mengedepankan bicara bagaimana intelektualitas kita, karena kita harus jaga Bali ini dari sektor pariwisata yang cukup rentan dengan isu kesehatan, keamanan dan kenyamanan. Untuk itu, kita perlu bergandengan tangan, dan tolong sekali lagi buruh ini agar diperhatikan karena menjadi aset di masing-masing perusahaan,” kata Suyasa yang juga Wakil Ketua I DPRD Badung.
Acara tersebut dihadiri Wakil Ketua II DPRD Badung, I Made Sunarta, perwakilan Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Disperinaker Badung, Apindo, Dewan Pembina FSP Bali Wayan Wenen, Ketua FSP Bali Provinsi Bali I Putu Semarakandi, serta anggota FSP Bali. (bgn003)22120903