BI Bali Waspadai Inflasi Kota Denpasar Jelang HBKN
Denpasar, Baliglobalnews
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mewaspadai perkembangan inflasi Kota Denpasar dan merekomendasi kebijakan pengendalian inflasi, jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Ramadhan, Nyepi dan Idul Fitri.
“Guna pengendalian harga menjelang HBKN, untuk jangka pendek. Kami mendorong TPID Kota Denpasar melakukan Gerakan Pasar Murah (GPM) dengan fokus pada komoditas pangan strategis. Dan, Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam rangka penguatan ketahanan pangan di Kota Denpasar dalam jangka menengah,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda, H. Panjaitan, dalam keterangannya pada Minggu (9/3/2025).
Dia menjelaskan pada kurun waktu lima tahun terakhir, inflasi Kota Denpasar mempunyai tren penurunan. Sementara inflasi bulanan mempunyai karakteristik volatilitas yang tinggi sehingga perlu untuk dicermati dan diambil langkah antisipasi apabila diperlukan. “Secara historis, komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi Kota Denpasar pada HBKN Nyepi antara lain canang sari, cabai rawit, dan daging ayam ras. Sedangkan, pada bulan Ramadhan dan HBKN Idul fitri, komoditas yang sering menyumbang inflasi adalah daging ayam ras, tomat, dan minyak goreng,” ucapnya.
Kemudian, inflasi tahunan Kota Denpasar pada bulan Februari 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,70% (yoy), namun demikian inflasi secara bulanan mengalami deflasi -0,13% (mtm) yang disumbang oleh diskon tarif listrik.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik Kota Denpasar Andri Yudhi Supriadi menyampaikan pentingnya pemanfaatan dashboard pemantauan harga komoditas penyumbang inflasi seperti Sigapura (Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis), maupun SP2KP (Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok) sebagai early warning system pemantauan harga komoditas penyumbang inflasi. “Melalui pemantauan harga secara real time, harapannya kenaikan harga komoditas strategis dapat dimitigasi sehingga tidak melonjak terlalu tinggi,” katanya.
Sebelumnya, dalam hight level meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar, menyiapkan sejumlah strategi mengendalikan inflasi, menjelang Bulan Ramadhan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947 dan Idul Fitri 1446 H.
Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan strategi yang dilakukan yakni memfokuskan operasi pasar pada komoditas penyumbang inflasi pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), perlu adanya inovasi untuk mengantisipasi kenaikan harga canang sari dan bahan bakunya (bunga). Kemudian, memperbanyak ketersediaan pasokan beras dan komoditas penyumbang inflasi HBKN pada operasi pasar, dan mengarahkan penyelenggaraan operasi pasar di daerah strategis yang menjangkau masyarakat luas.
“Melalui sinergi dalam penguatan strategi 4K, diharapkan inflasi Kota Denpasar menjelang Ramadhan, HBKN Nyepi dan Idul fitri, dapat terjaga sesuai rentang sasaran 2,5±1% (yoy),” katanya.
Oleh karena itu, diperlukan strategi dalam stabilisasi harga sehingga angka inflasi Kota Denpasar tetap berada di dalam koridor sasaran inflasi 2,5±1% (yoy). (bgn008)25030915