Media Informasi Masyarakat

BI Bali Ungkap Tiga Strategi Penguatan Investasi di Pulau Dewata 

Denpasar, Baliglobalnews

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengungkapkan ada tiga strategi penguatan investasi berkualitas di Pulau Dewata.

“Strategi pertama penguatan kebijakan investasi berbasis keunggulan lokal, promosi dan fasilitasi investasi yang terpadu melalui DPMPTSP yang terus bersinergi dengan Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana (PIKBS),” kata Erwin dalam keterangannya di Denpasar pada Jumat (24/10/2025).

Strategi kedua, kata dia, optimalisasi PIKBS sebagai pusat informasi dan matching platform yang menampilkan proyek-proyek “ready to offer”. “Yang terakhir kemudahan perizinan, sehingga proses investasi menjadi lebih cepat, transparan, dan efisien,” katanya.

Selain itu, kata Erwin, berbagai upaya lain uang perlu terus ditingkatkan, diantaranya melalui showcasing proyek investasi dan promosi investasi terintegrasi yang diharapkan dapat memperluas jangkauan investasi di seluruh Provinsi Bali. “Melalui kolaborasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali dalam forum PIKBS, diharapkan terbangun sinergi yang kuat dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif, guna mendorong investasi berkualitas, serta pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.

Sebelumnya Pemprov Bali dan BI Bali menggelar Focus Group Disscusion (FGD) bertajuk Penguatan Investasi untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Bali pada 22 Oktober 2025 lalu. FGD tersebut merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tugas PIKBS terutama di bidang investasi, dan diharapkan dapat mendorong penguatan proyek investasi clean and clear di Bali serta percepatan realisasi investasi sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Bali.  

Hadir sebagai narasumber Direktur Pelayanan Perizinan Berusaha Sektor Non Industri Kementerian

Investasi Rahardjo Siswohartono dan Analis Senior Departemen Internasional Bank Indonesia Shelly L. Silalahi.  

Erwin Soeriadimadja menyampaikan perkembangan investasi terkini, capaian, serta tantangan realisasi investasi yang berkaca dari bottleneck dan success factor di daerah. “Investasi berperan penting sebagai engine of growth, dengan rata-rata kontribusi hingga 30% terhadap perekonomian Provinsi Bali,” katanya. 

Kendati gemilang, investasi Bali masih terkonsentrasi pada sektor pariwisata/tersier, sehingga rentan terhadap external shock. Untuk mendorong perluasan investasi, Bank Indonesia dan PIKBS juga telah menyelenggarakan Bali Investment Challenge yang mampu menjaring 12 proyek investasi potensial dari 9 kabupaten/kota di Bali. 

Bank Indonesia juga telah memetakan komoditas potensial untuk mendukung hilirisasi melalui investasi, seperti rumput laut, udang, garam, dan kopi. “Melalui forum ini, investasi diharapkan dapat diperluas tidak hanya terkonsentrasi di sektor pariwisata, guna mendorong penciptaan lapangan kerja yang lebih luas,” katanya. (bgn008)25102527

Comments
Loading...