Bank BPD Bali Optimis Tutup Tahun 2024 dengan Catat Kinerja Cemerlang
Denpasar, Baliglobalnews
PT Bank Pembangunan Daerah Bali optimis menghadapi sisa akhir tahun 2024 dengan mencatatkan kinerja keuangan cemerlang dan mencapai target yang telah ditetapkan. Hal itu disampaikan Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma kepada wartawan di Denpasar, pada Rabu (17/12/2024).
Sudharma mengungkapkan transformasi yang dijalankan Bank BPD Bali sejak berdirinya di tahun 1962 terbukti menghasilkan kinerja impresif. “Optimisme Bank BPD Bali tersebut tak terlepas dari keberhasilan mencatatkan kinerja positif hingga November 2024, di mana aset Bank BPD Bali secara konsolidasi berhasil tumbuh 13,35% year on year (yoy) menjadi Rp39,79 triliun,” ujarnya.
Dia menyebutkan pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 11 bulan yang mencapai sebesar Rp858,05 miliar atau tumbuh 21,43% yoy. Dari sisi fungsi intermediasi, Sudharma mengungkapkan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 7,21% yoy di November 2024.
“Realisasinya, hingga akhir November 2024 penyaluran kredit Bank BPD Bali mampu tumbuh 7,33% yoy menjadi Rp22,75 triliun dan hampir seluruh segmen kredit tercatat tumbuh positif. Pencapaian tersebut berada di atas target yang ditetapkan dan kami proyeksikan akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2024,” katanya.
Khusus penyaluran kredit UMKM Bank BPD Bali juga tercatat tumbuh 13,60% menjadi Rp11,62 miliar di akhir November 2024. Dengan porsi kredit UMKM Bank BPD Bali mencapai 51,08% dibandingkan dengan total kredit Bank BPD Bali.
Keberhasilan dalam menyalurkan kredit tersebut juga diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut digambarkan dari kualitas kredit atau Non Performing Loan (NPL) Bank BPD Bali yang tercatat sebesar 0,98% atau lebih baik apabila dibandingkan dengan NPL pada kuartal empat tahun lalu sebesar 1,29%.
Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), kata dia, Bank BPD Bali mencatatkan total DPK Rp33,73 triliun atau tumbuh 13,82% yoy. Penopang utama DPK masih bersumber dari dana murah (CASA) dengan porsi mencapai 69,78%. “Strategi Bank BPD Bali yang fokus dalam meningkatkan porsi dana murah dan digitalisasi pada operasional bisnisnya berdampak kepada semakin baiknya rasio efisiensi perusahaan. Hal tersebut tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dan CIR (Cost to Income Ratio) yang secara konsisten semakin membaik. Rasio BOPO sebesar 65,59% dan CIR 47,51% lebih baik dari target sebesar 49,61%,” katanya.
Kemampuan untuk tumbuh dengan berkelanjutan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal tersebut tercermin dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) yang terjaga di level 67,43% dan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 25,76% atau jauh di atas ketentuan regulator. Bank BPD Bali selalu berupaya dalam mempertegas misinya untuk memberikan solusi produk, layanan dan jasa keuangan yang inovatif melalui pengembangan ekosistem digital, memperluas jangkauan layanan dan akses dengan memanfaatkan digitalisasi serta meningkatkan aliansi strategis dengan sejumlah mitra dan meningkatkan Corporate Brand, memperkuat organisasi, meningkatkan kapabilitas strategis SDM serta internalisasi budaya perusahaan.
Selain mengembangkan produk berbasis digital, Bank BPD Bali juga menyeimbangkan dukungannya di aspek lingkungan, sosial dan tata kelola dengan mengembangkan Program Berkelanjutan Bank BPD Bali dengan Tagline “Hijau dan Lestari Bersama Bank BPD Bali”. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dampak positif jangka panjang pada ekonomi, masyarakat dan lingkungan untuk melestarikan lingkungan, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian sekaligus penerapan ketentuan-ketentuan yang telah dicetuskan pemerintah yang searah dengan peta jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru (Hijau, Tangguh, Sejahtera). (adv/bgn008)24121904