Badung Targetkan Nol Pertumbuhan TBC Tahun 2030
Badung, Baliglobalnews
Badung menargetkan nol pertumbuhan TBC (Tuberkulosis) pada tahun 2030. Untuk itu, perlu upaya kolaboratif bersama agar permasalahan TBC bisa tertangani secara baik.
Demikian pesan Ketua Badan Cabang PPTI Kabupaten Badung, Ketur Suiasa, yang disampaikan oleh Wakil Ketua I Cabang PPTI Kabupaten Badung, I Nyoman Gunarta, dalam acara Konferensi Pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanganan Tuberkulosis di Kabupaten Badung yang digelar di Warung Simbar Menjangan, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung, pada Rabu (29/11/2023).
Gunarta ketika membacakan sambutan Ketua PPTI Badung mengatakan
Konsorsium Penabulu STPI mempercayai PPTI Badung untuk membentuk SSR yang sekarang dikenal menjadi SSR PPTI Cabang Badung dalam implementasi program penanggulangan TBC di Kabupaten Badung.
Gunarta yang juga Kadis P2KBP3A (Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Setda Badung menyampaikan SSR PPTI Cabang Badung memiliki 34 kader. Para kader ini berperan dalam menemukan kasus Tuberkulosis melalui kegiatan investigasi kontak, penemuan, pendampingan dan pelacakan pasien lost to follow up. Kader mendampingi dari awal pemeriksaan sampai dengan pengobatan hingga tuntas.
“SSR PPTI Badung telah melaksanakan program ini kurang lebih tiga tahun. Pertemuan ini menjadi penutup kegiatan District Private Public Mix (DPPM) berbasis komunitas di akhir tahun 2023. Sesuai dengan tema pertemuan kegiatan konferensi pers dengan mengundang media lokal yang ada di Kabupaten Badung terkait memberikan informasi mengenai kegiatan yang telah kami laksanakan tiga tahun bersama pemangku kepentingan memberikan informasi terkait program nasional yaitu pencegahan dan penanggulangan TBC khususnya di Kabupaten Badung mulai dari kegiatan penemuan kasus hingga pendampingan pengobatan pasien TBC. Selama tiga tahun melaksanakan kegiatan pertemuan kolaborasi dan koordinasi antarkomunitas dengan pemangku kepentingan berbagai sektor berjalan dengan baik,” katanya didampingi Sekretaris Cabang PPTI Badung IGA Made Wardika dan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Badung, I Made Suwadera.
Selain itu, kata dia, menerima adanya komunitas TBC yang menjadi mitra kolaborasi yang baik khususnya dalam kegiatan DPPM seperti melakukan investigasi kontak hingga pelacakan kasus TBC putus berobat. Dalam kegiatan pertemuan tersebut menjadi salah satu strategi advokasi yang dilakukan media massa di tingkat Kabupaten Badung. “Seperti kita ketahui, bahwa penyakit TBC masih mempunyai stigma sendiri di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, pentingnya melibatkan media lokal untuk membantu memberikan promosi kepada masyarakat bahwa penyakit TBC harus ditanggulangi bersama-sama. Tujuan pertemuan ini untuk membahas analisa situasi TBC, perkembangan jejaring DPPM, dan kaitannya dengan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan terkait dengan indikator-indikator penanggulangan TBC,” katanya.
Gunarta juga menyampaikan sesuai dengan strategi PR Konsorsium Penabulu STPI dalam upaya meningkatkan peran UMS dan masyarakat, organisasi kemasyarakatan yang terdampak TBC dalam mempengaruhi pemerintah daerah mengeliminasi TBC melalui pendekatan multisektor. Salah satunya adalah mendorong keterlibatan peran legislatif dan eksekutif di daerah. “Keterlibatan ini sangat penting untuk mendorong munculnya kebijakan dan dukungan pemangku kepentingan dalam daerah dalam melaksanakan eliminasi TBC di Kabupaten Badung. Adanya media massa yang diundang dalam pertemuan ini membantu serta menggaungkan dalam proses memberikan informasi kepada masyarakat terkait pengobatan TBC bahwa obat TBC bisa didapatkan secara gratis,” kata Ketua Adinkes Bali itu.
Sementara dalam rilis PPTI disebutkan di Kabupaten Badung pada tahun 2022 diperkirakan terdapat 1.733 kasus TBC. Namun yang berhasil ditemukan 563 kasus (32 %), TBC RO 2 kasus, dan 22 kematian kasus TBC. Dari data tersebut terlihat masih ada kesenjangan antara perkiraan kasus TBC dengan yang ditemukan dan dilaporkan. Pada tahun 2023 diperkirakan terdapat 1.322 kasus TBC dan terduga TBC 7.139. Kuartal III tahun 2023 telah ditemukan 544 kasus TBC (41 %), penemuan terduga 5.523 (77%) dan 29 kasus kematian kasus TBC.
Konsorsium Penabulu STPI Kabupaten Badung pada tahun 2021 berhasil merujuk 448 terduga TBC dan menemukan 27 kasus baru. Per bulan Oktober 2023 telah merujuk 2.502 terduga TBC dan menemukan 78 kasus TBC baru.
Hadir dalam konferensi tersebut perwakilan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dan undangan lainnya. (bgn003)23112904