Media Informasi Masyarakat

Badung Berharap di Masa Pandemi Para Petani Bisa Tingkatkan Hasil Pertanian

Mangupura, Baliglobalnews

Pemerintah Kabupaten Badung mengikuti pembahasan potensi komoditi ekspor pertanian sebagai bahan audiensi dengan Menteri Pertanian secara virtual di Puspem Badung, Selasa (27/7).Kegiatan itu diikuti oleh bupati seluruh Indonesia. Bupati Badung dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Asisten II Ida Bagus Gede Arjana, didampingi Kadis Pertanian I Wayan Wijana dan Kabag Tapem Dewa Sudirawan.Sekjen Apkasi Adnan Purichta Ichsan mengatakan Kegiatan itu merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian RI pada saat menjadi narasumber di rapat kerja Apkasi beberapa waktu lalu di Bali.

Dimana pada saat itu Menteri Pertanian menyatakan akan memfasilitasi anggota-anggota Apkasi yang mengalami kendala dalam mengekspor komoditi pertanian. Menteri juga berharap semua daerah agar pada saat pandemi ini bisa mengekspor komoditi pertanian, karena menjadi salah satu solusi peningkatan perekonomian di daerah dimana nanti kementerian pertanian akan memberikan kemudahan.Dari daftar catatan Apkasi, ternyata ekspor komoditi dari kabupaten cukup terbuka lebar, namun komoditi ekspor tersebut memiliki persyaratan dan kondisi tertentu, karena tidak jarang dari komoditi daerah yang dianggap kualitasnya baik belum tentu memiliki syarat menjalani komoditi ekspor.”Maka dalam kesempatan ini kita bisa memberikan saran dan masukan agar komoditi pertanian di daerah bisa memenuhi syarat untuk melakukan ekspor.

Kegiatan ini adalah agar setiap daerah yang mempunyai komoditi yang melimpah tapi tidak tau syarat ekspor bisa terfasilitasi. Maka dari itu diskusi kali ini untuk mengetahui syarat ekspor itu,” ujarnya.Asisten II Ida Bagus Gede Arjana dalam kesempatan itu menyampaikan Badung sudah melakukan ekspor di bidang pertanian seperti komoditi kopi arabika yang sudah diakui oleh dunia.”Kabupaten Badung sudah mengekspor kopi arabika ke beberapa negara seperti Jepang, Inggris, Belanda dan yang sedang proses penjajakan sekarang Norwegia. Dengan permintaan yang banyak kami belum bisa suplai atau memenuhi permintaan buyer 100%.

Ke depan dengan dibangunnya Badung Agro Techno Park khusus perkebunan kopi mudah-mudahan hasil produksi kopi di Badung para petani kopi di Badung bisa memenuhi permintaan untuk ekspor, dalam masa pandemi sekarang ini diharapkan para petani kita bisa lebih meningkatkan hasil pertanian,” ujarnya. (bgn003)21072722

Comments
Loading...