Media Informasi Masyarakat

Badung Akan Kembalikan Kejayaan Kakao

Badung, Baliglobalnews
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, mengatakan permintaan pasar terhadap komoditi kakao terus meningkat dan berdasarkan hasil pendataan luas tanaman kakao di Badung saat ini masih cukup luas, sekitar 434 hektar.


“Namun sebagian besar tidak dirawat dan umurnya sudah di atas 25 tahun, sehingga produksinya rendah,” katanya ketika dimintai konfirmasi terkait pelatihan budidaya kakao di BPP Petang, pada Minggu (23/10/2022).
Wijana menyebutkan sudah merancang strategi untuk membangkitkan kembali kejayaan tanaman kakao yang diawali dengan kegiatan FGD untuk membedah permasalahan yang dihadapi petani kakao melibatkan BPTP Bali,  menjalin kerjasama dengan Puslit Kopi dan Kakao Jember untuk melakukan penelitian dan survei kualitas kakao, penanganan pascapanen serta mulai tahun depan akan dilaksanakan kegiatan peremajaan tanaman kakao untuk mengganti tanaman kakao yang usianya sudah tua.


Wijana juga menyatakan akan membuat demplot kakao sebagai tempat edukasi dan standardisasi kualitas kakao. “Petani juga sudah dilatih pengolahan pascapanen untuk membuat fermentasi kakao yang berkualitas agar sesuai dengan permintaan pasar, karena sudah ada beberapa pengusaha yang berminat menjalin kerjasama pemasaran kakao untuk diolah menjadi coklat maupun untuk diekspor,” katanya.


Dia menyebutkan kakao atau lebih dikenal dengan buah coklat sempat menjadi primadona petani di Badung tahun 1995-an sebelum akhirnya meredup seiring munculnya hama busuk buah dan masuknya berbagai komoditi baru seperti jeruk, asparagus, kopi dan vanili. Kini dengan bergairahnya kembali pasar kakao internasional dan berkembangnya pabrik pengolahan coklat, petani kakao di Badung didorong untuk bangkit kembali melalui pelatihan budidaya kakao.

(bgn003)23102203

Comments
Loading...
Learn more about this GPT-powered tool on GitHub.