Arus Deras Renggut Nyawa Lansia di Saluran Irigasi Subak Belumbang
Tabanan, Baliglobalnews
Tragedi menimpa Ni Ketut Rempiyeg (83). Wanita lanjut usia (lansia) asal Banjar Dinas Langan, Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, ditemukan tewas terapung di saluran irigasi Subak Belumbang, pada Rabu (20/11/2024).
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata, kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh Babinsa Desa Blumbang sekitar pukul 08.00 Wita. “Diduga korban terpeleset dan terbawa arus hingga akhirnya tenggelam. Saat itu aliran air di saluran irigasi tersebut cukup deras sehingga korban tidak kuat menahan arus air dan terjatuh hingga terbawa arus,” katanya.
Iptu Made Berata memaparkan berdasarkan keterangan saksi, Ni Wayan Temen (71), yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian, saksi melihat korban melintas menuju saluran irigasi sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi. “Saya melihat Ibu Rempiyeg berjalan menuju saluran irigasi seperti biasa. Dia memang sering mandi di sana,” ungkapnya.
Beberapa saat kemudian, kata dia, dari saluran irigasi tersebut, Wayan Temen mendengar ada sesuatu yang jatuh. Namun ketika dilihat ke saluran irigasi, Wayan Temen tidak menemukan korban dan hanya melihat pakaian korban saja. Karena tidak menemukan korban setelah sempat mencari di sekitar lokasi tempat korban mandi, akhirnya saksi memberitahu keponakannya untuk mengabarkan korban terjatuh kepada pihak keluarga korban.
“Mendengar kabar korban tidak ditemukan di tempat korban biasa mandi, akhirnya kerabat korban, Pande Putu Kariasa menuju lokasi dan memberitahu kejadian tersebut kepada Babinsa Desa Belumbang,” katanya.
Keponakan korban, Putu Kariasa (55), bersama warga lainnya lantas mencari korban. Mereka lantas menemukan Rempiyeg sudah dalam keadaan meninggal dunia di saluran irigasi Subak yang termasuk dalam Banjar Belumbang Kelod atau sekitar dua meter dari lokasi awal korban dilaporkan.
Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi tertelungkup dengan kepala berada di utara dan kaki berada di Selatan. Selanjutnya jenazah Nenek Rempiyeg dievakuasi dengan melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tabanan dan warga masyarakat Desa Blumbang. “Setelah proses evakuasi, jenazah langsung dibawa Puskesmas Kerambitan II untuk melakukan proses pemeriksaan luar dan setelah proses pemeriksaan selesai, jenazah langsung diantar ke rumah duka. Pihak keluarga korban menolak untuk melakukan otopsi terhadap jenazah korban dan menerima kejadian ini sebagai musibah,” katanya. (bgn020)24112013