Denpasar, Baliglobalnews
Pemkot Denpasar menyerahkan 9 unit bantuan rumah layak huni kepada warga kurang mampu. Bantuan rumah layak huni lengkap dengan perabotan rumah tangga, seperti kasur, seprei, kompor gas, gas elpiji 3 kilogram, dan lemari diserahkan Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa pada Jumat (5/7/2024).
Sembilan keluarga penerima bantuan tersebut meliputi I Nyoman Targa, Banjar Jenah, Peguyangan; I Gusti Made Oka, Jl. Banteng; Misnati Jl. Antasura; I Made Susila, Jl. Gunung Batukaru; I Wayan Sukandi, Jl. Pulau Batanta; Ni Ketut Suciani, Jl. Taman Sari; I Ketut Soja, di Jl. Tukad Irawadi; I Made Beta, Banjar Peken dan I Ketut Lega, Jl. Danau Kerinci.
Wakil Walikota Arya Wibawa mengatakan Pemkot Denpasar terus berkomitmen untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan perumahan atau hunian bagi masyarakat Kota Denpasar yang berstatus kurang mampu. Sehingga upaya untuk mengentaskan kemiskinan terintegrasi dapat dioptimalkan, termasuk penanganan kemiskinan ekstrem.
Dia menyebutkan selain memberikan bantuan fisik berupa bangunan, Pemkot Denpasar dengan menggandeng perumda dan berbagai pihak juga melengkapi bantuan dengan perabot rumah tangga. Bantuan ini mulai dari kasur, seprei, kompor gas, gas elpiji 3 kg, dan almari. Hal ini sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ke depannya akan terus ditingkatkan.
“Ke depan bantuan bedah rumah atau perbaikan rumah tidak layak huni menjadi layak huni secara bertahap akan kami tingkatkan, termasuk juga bantuan perlengkapan rumah tangga,” katanya.
Kadis Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan I Gede Cipta Sudewa Atmaja, mengatakan tahun 2024 ini Pemkot Denpasar telah merancang untuk merealisasikan total 35 unit dengan menyasar rumah tidak layak huni masyarakat kurang mampu. Jumlah tersebut terdiri atas bantuan RLH yang dilaksanakan pada anggaran induk dan anggaran perubahan 2024 dengan nilai bantuan per unit Rp75 juta.
Dia menyebutkan pembangunan bedah rumah juga mengedepankan stil Bali sebagai identitas budaya pada bangunan di Bali. Hal ini terbukti dengan tetap digunakannya ornamen Bali seperti ikuh celedu dan bentala pada bangunan atap.
Terkait penetapan calon penerima, Cipta Sudewa mengatakan telah melalui berbagai tahapan dan verifikasi. Hal ini mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk selanjutnya diverifikasi oleh tim dan dianggarkan oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan terkait pengerjaan fisik.
“Ke depan program bedah rumah/perbaikan RTLH akan terus dilanjutkan sebagai progran pro rakyat dalam menyediakan rumah layak huni. Mudah-mudahan segala upaya untuk memenuhi kebutuhan perumahan berkelanjutan yang layak bagi masyarakat dapat dioptimalkan,” katanya.
Sementara keluarga penerima bantuan, I Made Beta mengucapkan terima kasih atas bantuan rumah layak huni/bedah rumah Pemkot Denpasar.
“Terima kasih kepada Bapak Walikota dan Wakil Walikota serta para donatur atas bantuan bedah rumah, dan perlengkapan yang diberikan. Terima kasih banyak,” ujarnya. (bgn003)24070505