Denpasar, Baliglobalnews
Gelaran tahunan Parade Baleganjur se-Kota Denpasar secara resmi dibuka oleh Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, pada Sabtu (18/10/2025) dan akan berlangsung hingga Minggu (19/10/2025). Pembukaan ditandai dengan menyerahkan piagam penghargaan kepada perwakilan 12 peserta yang akan unjuk kebolehan dalam memainkan gambelan baleganjur. Kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni inovatif di kalangan generasi muda Denpasar.
Wakil Walikota Arya Wibawa usai membuka kegiatan mengatakan parade baleganjur tersebut merupakan wahana kreativitas dan aktivitas inovatif generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya Bali, khususnya gambelan baleganjur. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan keindahan dan kekuatan seni baleganjur, tetapi juga sebagai ajang pembinaan bagi para peserta untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas mereka. “Melalui kegiatan ini, kita dapat melestarikan seni baleganjur dan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda akan pentingnya melestarikan budaya kita,” ujarnya.
Dia mengharapan parade baleganjur tersebut dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan bakat generasi muda dalam penciptaan, memainkan dan kreativitas seni dan budaya. Dia menilali menjadi ajang penting bagi para peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi event yang lebih tinggi, seperti Pesta Kesenian Bali. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi generasi muda untuk terus berkarya dan meningkatkan kemampuan generasi dalam seni dan budaya, khususnya gambelan baleganjur yang sejalan dengan spirit Hari Sumpah Pemuda,” ujarnya.
Kadis Kebudayaan Raka Purwantara mengatakan kegiatan itu mengusung tema “Wira Sinom Samskara” yang bermakna bangkit bersama pemuda melestarikan seni dan budaya menuju Denpasar Maju. “Kegiatan Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni inovatif di kalangan generasi muda, sebagai penerus atau pewaris seni budaya yang tumbuh dan berkembang di jaman globalisasi ini,” ujarnya didampingi Kabid Kesenian I Wayan Narta.
Dia menyebutkan di samping sebagai ajang pembinaan dan pelestarian kesenian trasidional dalam rangka mewujudkan Kota Kreatif menuju Denpasar maju, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi dari semua pembinaan sekaa baleganjur yang ada di Kota Denpasar. “Peserta parade ini nantinya menampilkan seni baleganjur dengan tema kepahlawanan/heroik (ajeg yowana sebagai tulang punggung pemajuan budaya) dengan durasi waktu 8 – 10 menit. Adapun pesertanya adalah seka baleganjur sebunan tingkat desa dinas/adat dan atau/banjar se-Kota Denpasar dengan ketentuan umur peserta antara 14 – 30 tahun pada saat parade berlangsung,” katanya.
Secara teknis Wayan Narta menyebutkan jumlah sekaa peserta parade tahun 2025 ini yakni 12 seka. Beberapa unsur menjadi dasar pengamatan meliputi pada kegiatan tahun ini yakni teknik (gegedig dan tetekep), ide dan gagasan, struktur meliputi komposisi (pangawit, pangawak, pangecet), kreativitas (pengembangan musikalitas dan originalitas garapan) serta penampilan (ekspresi, gerak dan tabuh).
“Garapan baleganjur tetap mempertahankan struktur tabuh baleganjur tradisi yang dikembangkan (dikreasikan) dan atraksi yang disesuaikan dengan tema dan judul garapan. Sentuhan inovasi menjadi tolak ukur kreativitas, pola struktur lagu dikemas dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan,” katanya.
Nantinya, kata dia, seluruh peserta diberikan piagam dan jasa Rp15 juta dipotong pajak dan empat peserta terbaik akan diberikan uang tambahan Rp10 Juta dipotong pajak. (*/bgn003)25101805