Denpasar, Baliglobalnews
Upacara padudusan alit digelar di Pura Luhur Dalem Mutering Jagat, Desa Adat Kesiman, pada Kamis (4/11) bertepatan dengan rahinan Sugihan Jawa, Tilem Sasih Kalima, (4/10).
Upacara dipuput Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Griya Tegal Jingga, Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur, berlangsung dengan disiplin prokes ketat itu dihadiri Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede.
Jaya Negara berbaur dengan masyarakat desa setempat ikut sembahyang bersama. Tampak hadir pula Camat Denpasar Timur Wayan Herman, Bendesa Adat Kesiman Jero Mangku Ketut Wisna dan tokoh masyarakat desa setempat.
Wali Kota Jaya Negara didampingi Kabag Kesra Setda Denpasar, Made Raka Purwantara, mengharapkan kepada masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan prokes dalam melindungi diri dan sesama.
“Semoga dengan pelaksanaan upacara ini harapan kita bersama Ida Sang Hyang Widi Wasa dapat memberikan berkah kepada kita semua dan kerahayuan jagat dalam situasi pandemi saat ini,” katanya sembari mengucapkan Selamat Hari Suci Galungan 10 November 2021 dan Hari Suci Kuningan pada 20 Nopember.
Dia mengharapkan momentum ini dimanfaatkan masyarakat khususnya umat Hindu untuk menjadikan Hari Suci Galungan dan Kuningan untuk senantiasa meningkatkan srada bakti kehadapan Ida Shang Hyang Widi Wasa.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Made Kartika, menyampaikan upacara padudusan alit dilaksanakan setiap tiga tahun sekali, sekaligus disertai dengan upacara panuwuran mangku prakulit, sebagai pendukung dalam pelaksanaan setiap upacara keagamaan di pura yang ada.
“Upacara kali ini sudah dilaksanakan sejak tanggal 25 Oktober dari upacara matur piuning hingga pada puncak karya saat ini dilaksananakan Upacara Pedudusan Alit, dan penuwuran pemangku sebanyak 30 orang dari pemangku pengiring dari pura pengerob di Pura Dalem Mutering Jagat Kesiman,” ujarnya.
Dia menyebutkan 31 banjar adat di Desa Adat Kesiman yang menjadi pangempon Pura Luhur Dalem Mutering Jagat, dan upacara padudusan alit ini didukung penuh Bendesa Adat Kesiman.
“Kami selaku panitia juga mencoba untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik. Jadi setiap ada masyarakat yang hadir untuk melakukan persembahyangan dilakukan pengcekan di depan Pura Dalem Mutering Jagat Kesiman,” ujarnya. (bgn003)21110415